Pages

Sabtu, 22 Maret 2014

Berita Dunia Kesehatan Terbaru, Tips Posisi Seks, Cara Diet Sehat
Berita Kesehatan Liputan6.com menyajikan kabar terbaru dunia kesehatan, tips hidup sehat, cara diet alami hingga posisi gaya seks terpopuler 
Shop the Official Crayola Store

Find art supplies for outdoor play, coloring books for indoor play and lots more. Visit our colorful online store today.
From our sponsors
Banyak Nonton Komedi yang Gemar Mencela, Anak Bisa Bully Temannya
Mar 22nd 2014, 09:00

Liputan6.com, Jakarta Tontonan komedi memang sangat menghibur. Bagaimana tidak, dari anak hingga dewasa pasti akan dibuat terpingkal-pingkal dengan lawakan para pelawak.

Tapi jangan salah, efek menonton komedi tak selamanya baik. Karena ada komedi yang sifatnya mencela sesama temannya. Ini yang dianggap membahayakan si kecil.

Seperti disampaikan psikolog anak dan Manajer Divisi Konseling dan Edukasi dari Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia, Indri Savitri MPsi bahwa orang dewasa bisa menjadi contoh buruk bagi anak.

"Komedi yang mencela bisa menjadi contoh yang buruk karena anak bisa ikut merendahkan orang lain atau temannya. Bisa jadi ini cikal bakal mem-bully temannya," kata Indri saat dihubungi Liputan6.com, Jumat (21/3/2014).

Sebenarnya menurut Indri, yang jadi masalah adalah anak yang tidak tahu bahwa dalam sebuah adegan di televisi ada skenario yang harus dilakoninya. Tapi si anak akan menganggap itu sebenarnya terjadi dan akhirnya malah menyinggung perasaan orang lain.

"Masalahnya, ada anak yang memiliki kemampuan berfikir baik sehingga ia bisa kritis saat diberikan nilai baik dan buruk. Ini tidak begitu masalah meskipun anak curi waktu menonton. Tapi bagaimana dengan anak biasa yang kemampuan menyeleksi setiap tontonan atau tindakan orang dewasa terbatas? semua yang dilihatnya pasti akan dianggap benar saja," ungkap Indri.

Indri sendiri tidak pernah menyarankan anak untuk menonton acara yang dianggap bisa mengubah perilaku anak menjadi lebih negatif. Cara lainnya agar anak lebih bisa menghargai orang lain adalah menyibukkan dirinya dengan aktivitas sesuai hobinya atau membiarkan anak bermain dengan teman sebayanya.

"Nggak usah nonton. Dengan nonton acara itu, kita akan memberikan anak hal yang kurang baik. Di cut aja sekalian, lalu diberikan aktitivas yang baik karena televisi itu mengerikan. Alihkan perhatian anak ke olahraga dan main sama teman sebaya saja," tambahnya.

(Abd)

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions