Liputan6.com, Jakarta Masih banyak anak Indonesia yang tidak tahu cara sikat gigi yang benar. Menurut data penelitian yang dilakukan Fakultas Kesehatan Gigi Universitas Indonesia (FKG-UI), 90 persen anak Indonesia setiap hari sudah menyikat gigi. Hanya, caranya salah.
"Cuma 2,8 persen orang yang cara menyikat giginya benar. Ini yang menjadi masalah," kata Kepala Departemen Ilmu Kesehatan Gigi Masyarakat dan Pencegahan, Fakultas Kesehatan Gigi Universitas Indonesia (FKG-UI) drg. Peter Andreas, M. Kes di Jakarta, Jumat (21/3/2014).
Kebanyakan anak menganggap ketika busa sudah banyak keluar, itu artinya sikat gigi sudah tepat dan selesai. Dan biasanya dua menit sudah selesai. Padahal, menurut Andreas, sikat gigi tidak cukup dilakukan hanya dua menit. Karena untuk menyikat gigi depan ke belakang saja butuh dua menit.
"Kalau mau melihat bersih tidaknya gigi yang disikat, gunakan zat pewarna yang ditempel ke gigi. Bila zat masih menempel, tandanya gigi belum bersih," kata Andreas
Andreas juga menyoroti kebiasan meletakkan pasta gigi. Pasta tidak perlu banyak hingga menutup bulu sikat. Cukup taruh pasta di ujung sikat gigi. "Pasta cukup taruh di ujung bulu sikat atau sebesar biji jagung. Yang benar bukan seberapa banyak pasta giginya, tapi bagaimana cara menyikat gigi yang benar," ujar Andreas
(Abd)
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.