MINUMAN soda seringkali disebut sebagai penyebab gejala Premenstrual syndrome atau PMS menjadi lebih terasa. Bahkan tidak sedikit pula yang mengatakan jika minuman tersebut membuat darah yang keluar juga lebih banyak.
Namun, kondisi tersebut tidak sepenuhnya benar. Hal inipun diungkapkan oleh Dr. dr. Inge Permadhi, MS, SpGK, Dokter Gizi Klinis dari FKUI/RSCM.
"Makan soda dan dingin itu tidak mempengaruhi gejala PMS dan kontraksi menstruasi (yang bertanggung jawab banyaknya darah menstruasi yang keluar). Bahkan makanan juga tidak ada pengaruh sebenarnya," jelasnya di Jakarta, belum lama ini.
Lebih lanjut, emosi wanita yang meningkat ketika PMS juga tidak begitu disebabkan oleh minuman soda. Justru masalah tersebut lebih banyak disebabkan karena sistem metabolisme tubuh dan hormonal sejumlah. Kondisi tersebut kemudian memengaruhi kontraksi menstruasi dan memudahkan peluruhan darah di dinding rahim sehingga darah pun jadi banyak.
"Yang jelas keluhan akibat minuman itu (minuman soda dan dingin) mungkin ada, tapi setiap wanita berbeda-beda, sesuai metabolisme tubuh dan hormonalnya," terang Inge. (fik)
