PATUT diketahui bahwa komplikasi dari diabetes mellitus (DM) bisa lebih sangat berbahaya dibanding penyakitnya itu sendiri. Salah satu komplikasi yang bisa ditimbulkan diabetes adalah komplikasi secara kronis.
Komplikasi kronis biasanya terjadi pada pasien diabetes mellitus yang tidak terkontrol dalam jangka waktu kurang lebih 10 tahun. Komplikasi kronis terbagi berdasarkan pembuluh darah, serta syaraf yang terkena seperti berikut ini.
1. Makroangiopati, yaitu komplikasi pembuluh darah besar yang terdiri dari pembuluh darah jantung atau jantung koroner, pembuluh darah otak atau stroke, pembuluh darah tepi, atau peripheral artert disease.
2. Mikroangiopati, yaitu komplikasi pembuluh darah kecil antara lain retionopati diabetika atau retina mata, dan nefropati diabetika atau ginjal.
3. Neuropati, yaitu komplikasi saraf tepi yang membuat diabetesi merasa tebal, terbakar, atau bergetar pada kaki dan tangan.
Komplikasi kronis juga bisa dibagi berdasarkan organ yang terkena, misalnya pada hidung akan berdampak pada penciuman yang menurun. Kemudian pada mulut, biasanya akan terasa kering, ludah menjadi kental, dan lidah terasa tebal.
Sedangkan komplikasi kronis diabetes juga berdampak pada organ mata. Gangguan yang dialami, antara lain seperti lensa cembung (myopia reversible dan katarak irreversible), glaukoma, pendarahan corpus vitreus, retinopati diabetes mellitus, dan nerve centralis.
Selain itu, komplikasi kronis diabetes mellitus juga mengakibatkan diabetesi terkena penyakit jantung koroner, tuberculosis, gangguan saluran cerna, infeksi saluran kencing dan disfungsi ereksi, demikian sebagaimana rilis yang diterima dari Roche kepada redaksi Okezone.
(tty)
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.