Pages

Senin, 19 Mei 2014

health.detik
Detik.com sindikasi 
Don't wait in line!

Buy your movie tickets online. Find reviews, trailers, and more at Fandango.
From our sponsors
Sunat Pengaruhi Kenikmatan Bercinta dan Kualitas Sperma? Ini Kata Dokter
May 19th 2014, 12:36

Jakarta, Kepuasan bercinta yang dirasakan pria atau wanita memang berkaitan erat dengan kondisi fisik dan psikis. Khususnya bagi pria, terkadang, sudah atau belum disunatnya penis pun kerap dihubungkan dengan kepuasan di ranjang.

Dikatakan dr Eddy Karta SpKK dari EDMO Klinik Jakarta Selatan, tidak ada perbedaan kenikmatan bercinta antara penis yang disunat dan tidak. Namun, dari segi kebersihan, dr Eddy menyarankan lebih baik disunat. Nah, prosedur sunat pada orang dewasa pun masih bisa dikerjakan.

"Risiko yang ada hanya perdarahan lebih banyak dan waktu sembuh yang lebih lama dibandingkan dengan anak-anak. Penyembuhan luka kulit sehabis sunat berkisar 1-2 minggu," terang dr Eddy kepada detikHealth dan ditulis pada Senin (19/5/2014).

Selain kepuasan bercinta, belum disunatnya pria juga dikaitkan dengan kualitas sperma. Dikatakan seksolog dr Andri Wanananda MS, hal itu tidak benar. Pasalnya, produksi sperma pada pria dipengaruhi banyak faktor, mulai dari racun-racun berbahaya hingga temperatur tinggi.

Jika faktor-faktor itu tidak dihindari atau paling tidak dikurangi, barulah kualitas sperma bisa berkurang dan menyebabkan mandul. "Tapi belum ada bukti sunat memengaruhi kualitas sperma, penelitian yang sudah ada sunat memang mengurangi risiko infeksi," kata dr Andri.

Berbicara tentang sunat, terkadang sunat membuka tudung (selaput) klitoris karena dianggap terlalu kecil sering dianggap bisa membuat wanita puas di ranjang. dr Andri menyarankan sebaiknya wanita tidak menjalani prosedur ini.

"Masalahnya, bukan besar atau kecilnya bentuk klitoris tapi jauh lebih penting kepekaannya sebagai zona erotik. Operasi pengangkatannya bisa menimbulkan scar tissue (jaringan ikat) yang menurunkan kualitas kepekaan klitoris," tegas pria yang juga mengajar di Universitas Tarumanegara ini.

dr Andri mengutarakan pada jarak 3-5 cm dari klitoris, tepatnya di dinding atas rongga vagina terdapat G-Spot (Grafenberg Spot) yang berbentuk seperti buah murbai mini. G-Spot juga turut berperan sebagai zona erotik yang kepekaannya melebihi klitoris.

(rdn/up)

Ingin Mendapatkan Rp 500,000 dari detikHealth ? Ceritakan Pengalaman Dietmu di Sini

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.

Media files:
193831_085655_sunat6.jpg (image/jpg, 0 MB)
You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions