London, Usianya masih muda yakni 23 tahun, namun Lisa (nama disamarkan) mengaku sudah empat kali menggugurkan kandungannya. Berangkat dari pengalamannya, ia ingin wanita-wanita lain di dunia memetik pelajaran dari kecerobohannya.
Di usia 18 tahun, Lisa menggugurkan kehamilan pertamanya. Tak berapa lama, ia melahirkan putri keduanya. Kehamilan pertama dan kedua Lisa merupakan hasil buah cinta ia dan kekasihny,a tapi sayang hubungan asmara Lisa dengan pria itu harus berakhir.
Dalam kondisi putus asa, Lisa sering menghabiskan waktu di pub dan di situ ia bertemu pria yang nyatanya membuat ia hamil di usia 21 tahun. Lagi-lagi, wanita ini menggugurkan kandungannya. Kejadian terulang saat Lisa bertemu pria asing yang membuat ia hamil dan kembali menggugurkan kandungannya dua kali di tahun lalu, tepatnya saat berusia 22 tahun.
"Saya benar-benar ceroboh, saya tidak bisa menyalahkan orang lain. Saya menyesal karena seharusnya saya lebih bertanggung jawab karena telah membunuh bayi yang harusnya memiliki hak untuk hidup," tutur Lisa seperti dikutip dari BBC, Selasa (6/5/2014).
Untuk menggugurkan kandungannya, Lisa mengaku menggunakan beragam cara seperti minum pil, menyuntikkan obat, menggunakan kumparan, dan implan. Tapi usahanya gagal dan ia justru mengalami perdarahan dan kesakitan. Semua upaya menggugurkan kandungan dilakukan di dua bulan pertama kehamilannya.
"Saat saya masih di sekolah, tidak ada sama sekali pembicaraan terkait pendidikan seks baik dari ibu atau keluarga saya. Satu-satunya orang yang memberi informasi tentang pendidikan seks adalah perawat di klinik saat saya dirawat," imbuh Lisa.
Menurutnya, dengan tidak memiliki pengetahuan seputar seks utamanya seks bebas, Lisa jadi menganggap enteng ketika ia akan berhubungan intim dengan seorang pria. Bahkan ketika nekat mengugurkan kandungannya sampai empat kali, ia cenderung cuek pada risiko yang mengancam nyawanya.
"Saya ingin wanita muda bisa lebih berhati-hati menjaga dirinya. Ketika sudah menikah dan belum berencana memiliki anak, usahakan Anda menggunakan kontrasepsi," ucap wanita yang bekerja di layanan publik di Inggris ini.
Sementara itu, Direktur Kebijakan Marie Stopes, layanan kesehatan seksual dan reproduksi di Inggris, Genevieve Edwards menuturkan semua perempuan di segala usia bisa mengalami kehamilan berulang yang tidak diinginkan. Oleh karena itu penting adanya pendidikan seks dini khusus remaja dan pengetahuan akan kontrasepsi bagi mereka yang sedang menunda memiliki momongan.
(rdn/vit)