Jakarta, Menjadi hal yang normal ketika wanita mengalami keputihan. Namun, tak sedikit pula wanita yang mengalami keputihan was-was jika apa yang dialami merupakan tanda-tanda kanker serviks.
Keputihan tidak selalu merupakan tanda kanker serviks, bahkan faktanya adalah sebagian besar keputihan bukan kanker serviks, demikian dikatakan dr Hari Nugroho SpOG dari RSUD Dr Soetomo Surabaya.
"Tetapi kanker serviks memberikan gejala keputihan. Selain keputihan, keluhan kanker serviks adalah perdarahan terutama setelah bercinta," kata dr Hari saat berbincang dengan detikHealth dan ditulis pada Jumat (23/5/2014).
Nah untuk membedakan, keputihan pada kanker serviks mempunyai bau yang khas dan biasanya disertai perdarahan diluar siklus menstruasi. Perdarahan ini pun khususnya terjadi setelah berhubungan suami istri.
Lantas, bagaimana untuk mengetahui apakah ini keputihan kanker serviks atau bukan? "Selain ciri khas tadi, sebaiknya temui paramedis terdekat untuk melakukan skrining kanker serviks baik berupa IVA (Inspeksi Visual Asetat) maupun Pap-Smear apabila Anda sudah menikah," terang dr Hari.
Salah satu mantan pasien kanker serviks yakni Niniek Yumarwati (64). Awalnya, gejala kanker serviks yang dialami Niniek Namun siapa sangka, keputihan yang dialami Niniek selama kurang lebih tiga bulan justru menjadi gejala kanker serviks.
"Cairan keputihannya bening dan encer, tulang ekor saya juga panas, saya kira ya karena efek samping menstruasi. Sudah minum berbagai macam jamu dan obat tapi tidak hilang-hilang," kisah Niniek.
Ia pun menjalani beberapa sesi radiasi untuk menyembuhkan penyakitnya itu. Dikatakan Niniek, gejala kanker serviks cenderung tidak ada. Oleh karena itu jika wanita mengalami keputihan lebih dari sepuluh hari ia menyarankan untuk segera cek kesehatan baik dengan pap smear atau IVA.
"Kalau yang sudah menikah jagalah kebersihan alat vital terutama saat berhubungan intim, sebelumnya kalau bisa mandi dulu," pungkas wanita yang juga aktif di Cancer Information and Support Center (CISC) ini.
(rdn/up)