Pages

Minggu, 18 Mei 2014

health.detik
Detik.com sindikasi 
Kindle Book Deals

We find the best deals on best-selling Kindle books for you. Just tell us which genres you love and we'll do the rest. The best part? It's completely free!
From our sponsors
Keliru Pakai Sepatu, Penyebab Cedera yang Kerap Hantui Pelari
May 18th 2014, 03:15

Jakarta, Lari merupakan salah satu jenis olahraga yang murah meriah dan jelas menyehatkan, serta membuat Anda tetap langsing. Namun banyak orang yang malas melakukannya karena takut cedera.

Ada beragam cedera yang kerap mampir ke tubuh para penggemar lari. Di antaranya shin splints (nyeri karena kerusakan otot di sepanjang tulang kering), jogger's heel (nyeri pada tumit), Achilles tendinopathy dan nyeri lutut.

"Tak hanya menyakitkan, pemulihannya pun butuh biaya besar dan menghabiskan waktu berminggu-minggu," tutur pakar fisiologi olahraga Sebastian Buccheri seperti dikutip dari ABC Australia, Minggu (17/5/2014).

Namun direktur Exercise and Sports Science Australia itu menegaskan sebenarnya bukan aktivitas lari itu sendiri yang menyebabkan pelari mudah cedera. Salah satu penyebab cedera utama pada pelari adalah banyak pelari amatir yang tidak memakai sepatu yang tepat.

"Kebanyakan orang menggunakan sepatu lari yang salah karena mereka tak tahu bentuk kaki alaminya. Misal bagi mereka yang pronasi kakinya berlebihan atau bentuk kakinya sangat flat, bila dipakaikan sepatu yang keliru maka akan menyebabkan rotasi internal pada kaki. Ini nantinya akan membebani sendi lutut dan pinggul," terang Sebastian.

Sebaliknya, orang yang supinator kakinya berlebihan atau kakinya melengkung jika dipakaikan sepatu yang salah, mereka berisiko mengalami patah tulang, terutama pada kaki.

Lalu bagaimana mencegahnya? Selain menyarankan bertemu pakar podiatri untuk membantu memilih sepatu lari yang tepat, Sebastian juga meminta para penggemar lari sebaiknya memperhatikan kaki mana yang menjejak tanah terlebih dulu ketika berlari. Ini dirasa penting demi menentukan kecepatan lari sekaligus mencegah cedera.

"Kalau untuk pelari amatir, baiknya tetap konsisten pada kebiasaan mereka saja," saran Sebastian.

Hal ini diperkuat hasil sebuah studi dari University of Western Australia yang menemukan bahwa mencoba mengubah bagian kaki yang menjejak tanah terlebih dulu saat berlari (depan atau belakang) justru membahayakan si pelari sendiri.

Peneliti mengatakan utamanya bagi pelari yang terbiasa menggunakan kaki belakang (75 persen). Bila mereka mengubah teknik berlarinya, maka risiko cedera mereka cenderung meningkat dan pada akhirnya mereka akan berlari lebih lambat dari biasanya.

(lil/up)

Ingin Mendapatkan Rp 500,000 dari detikHealth ? Ceritakan Pengalaman Dietmu di Sini

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.

Media files:
101647_lari2.jpg (image/jpg, 0 MB)
You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions