Jakarta, Immanuel Christian, bayi berusia 13 bulan asal Cilincing, Jakarta Utara, dirawat di RS Cipto Mangunkusumo karena jantungnya digerogoti tumor. Ibunya, Mardiana Sitorus (38), berstatus single parent dan tidak memiliki penghasilan tetap.
Tertulis dalam lembar pemeriksaan dokter, bayi Immanuel disebut dengan istilah 'pasien kasus sulit'. Selain ada massa tumor di jantungnya, hati dan limpanya mengalami pembesaran. Saraf di belakang kepalanya pun mengecil. Diagnosis dokter menyatakan Immanuel sebagai suspek sindroma down.
"Kata dokter ada tumor di jantungnya. Butuh biopsi, tapi katanya harus ke Australia," kata Mardiana, ditemui di kontrakan sederhananya di Jl Kebantenan, Cilincing, Jakarta Utara, seperti ditulis Jumat (16/5/2014).
Belum ada tindakan operasi apapun yang diberikan pada bayi Immanuel selain pengobatan lewat inhalasi atau uap. Mardiana mengatakan tiap hari dibutuhkan oksigen antara 5-15 liter untuk keperluan tersebut. Bayinya juga membutuhkan susu khusus untuk memperbaiki tumbuh kembangnya.
Sebagian besar pengobatan bayi Immanuel memang ditanggung jaminan kesehatan dari pemerintah. Namun demikian, Mardiana harus menanggung pengeluaran yang tidak sedikit untuk kebutuhan sehari-harinya. Salah satunya untuk membayar kontrakan seharga Rp 500 ribu/bulan, yang sudah nunggak berbulan-bulan.
Untuk bolak-balik dari Cilincing ke RS Cipto Mangunkusumo di Salemba Jakarta Pusat, tiap hari ia juga butuh sedikitnya Rp 50.000 untuk naik angkot. Itu belum termasuk pengeluaran untuk makan. Sebuah angka yang tidak sedikit bagi Mardiana yang tidak punya penghasilan tetap.
"Dulu saya satpam di Mangga Dua, tapi akhirnya keluar karena sering izin merawat Immanuel. Lalu saya bantu-bantu nyuci, tapi lama-lama tidak dipakai lagi karena sering saya tinggal juga. Sekarang ya bisanya gali lubang tutup lubang (cari pinjaman). Kalau ada pinjaman ya makan, kalau nggak ada ya mau gimana lagi," tutur ibu tunggal dari 3 bersaudara ini.
Bayi Immanuel sudah dirawat di rumah sakit sejak umur 2 bulan. Kala itu, ia mengalami sakit kuning dan dirawat di RS Koja, Jakarta Utara dengan dugaan kelainan hati Atresia Billier. Namun setelah dirujuk ke RS Cipto Mangunkusumo pada usia 7 bulan, barulah ketahuan betapa rumitnya kondisi bayi laki-laki tersebut.
Mardiana sendiri menjanda setelah suaminya dihukum pancung di Arab Saudi akibat kasus kecelakaan lalu lintas yang memakan korban jiwa, saat dirinya sedang mengandung Immanuel. Kini Mardiana seorang diri menghidupi 3 orang anak. Immanuel yang bungsu sedang dirawat di rumah sakit, anak kedua masih TK, dan yang sulung akan menjalani Ujian Nasional SD pada 19 Mei 2014.
Foto: Uyung/detikHealth
Foto: Uyung/detikHealth
(
up/vit)
