Jakarta, Sodomi merupakan kegiatan melakukan hubungan seks melalui anal atau anus. Anus sebenarnya merupakan organ pembuangan yang tidak layak untuk kegiatan seks. Berbeda dengan vagina yang bisa memproduksi lubrikasi, keringnya anus bisa memicu perlukaan pada saat seks anal dilakukan. Jika anus sudah luka, maka relatif lebih sulit sembuh jika dibanding luka di bagian tubuh lainnya.
"Anus itu kan tempat keluarnya kotoran. Betul, jika ada luka tentu akan lebih susah sembuh. Tapi setiap perlukaan perlu diketahui apa penyebabnya," ujar Dr dr Ari Fahrial Syam, SpPD, KGEH, MMB, dari Divisi Gastroenterologi, Departemen Penyakit Dalam FKUI-RSCM, dalam perbincangan dengan detikHealth dan ditulis pada Senin (5/5/2014).
Biasanya pada pasien yang mengalami perlukaan di anus, maka dokter akan merekomendasikan diet cair, dengan tujuan kotoran yang dikeluarkan tidak keras.
Dia menambahkan karena anus dilewati kotoran maka organ tubuh itu umumnya merupakan daerah yang kotor. Sehingga ketika terjadi luka sangat rentan infeksi.
"Kalau sudah ada perlukaan lalu dipaksa disodomi terus tentu tidak akan sembuh-sembuh," sambung dr Ari.
Dampak sodomi pada laki-laki dan perempuan apakah sama? "Sama saja sebenarnya. Cuma pada wanita jadi dobel, karena kerusakan bisa di kemaluannya dan bisa di belakang jika dipaksa berhubungan intim. Namun begitu pada usia muda umumnya dampaknya lebih berat. Karena usia muda lebih lemah, lebih mudah mengalami kerusakan," papar dr Ari.
"Hubungan seks yang dipaksa akan membawa kerusakan dan gangguan yang lebih besar. Ada baiknya prosesnya dilakukan secara aman, karena jika menggunakan yang tidak aman maka lebih banyak dampak buruk daripada dampak baiknya," imbuh dr Ari.
Andri Sobari alias Emon mengaku beraksi sepekan sekali dan melakukan pelecehan kepada para korban 2-3 kali. Aksi bejat itu dilakukan sepekan sekali setelah dia mendapat gaji dari pabrik. Uang itu digunakan untuk mengiming-imingi anak-anak agar mau memuaskan 'nafsu' bejatnya.
Kasus ini menjadi perhatian nasional karena jumlah korbannya yang diduga mencapai lebih dari 70 anak. Polisi mengatakan ada kemungkinan jumlah korban bertambah.
(vit/up)