Jakarta, Hingga kini belum ada bukti ilmiah yang cukup kuat bahwa virus korona penyebab MERS-CoV berasal dari unta. Anjuran resmi Arab Saudi untuk pakai masker saat berada di dekat unta malah jadi lelucon bagi sebagian peternak.
Tidak hanya masker, sarung tangan juga menjadi perlengkapan yang disarankan saat harus terlibat kontak dengan binatang berpunuk tersebut. Kementerian pertanian Arab Saudi juga menganjurkan untuk membatasi kontak dengan unta, dan segera mencuci tangan jika terpaksa harus melakukannya.
"Dianjurkan untuk mengenakan sarung tangan pelindung, khususnya saat berurusan dengan unta melahirkan, sakit, atau mati," kata Menteri Pertanian Arab Saudi dalam sebuah peryataan, seperti dikutip dari BBC, Senin (12/5/2014).
Anjuran lain yang juga disampaikan adalah untuk tidak mengonsumsi susu unta tanpa dimasak. Begitu pula dengan daging unta, sebaiknya dimasak hingga benar-benar matang sebelum dikonsumsi.
Imbauan tersebut muncul saat para peneliti memfokuskan riset pada hubungan antara unta dengan MERS-CoV (Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus). Sejumlah penelitian yang pernah dilakukan mendukung adanya kecurigaan bahwa unta merupakan sumber penularan MERS-CoV.
Bagi warga Arab Saudi, unta merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari. Tak heran jika imbauan tersebut ditanggapi sinis oleh sebagian peternak unta, misalnya dengan mem-posting video sedang memeluk dan mencium unta, sambil menyuruh salah satu unta untuk bersin ke mukanya.
Sementara itu, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemenkes, Prof Dr Tjandra Yoga Aditama juga menganjurkan jamaah umrah dari Indonesia untuk menghindari kontak dengan unta. Sesuai anjuran WHO, Prof Tjandra juga mengimbau untuk tidak mengonsumsi susu maupun daging mentah.
"Pada masa sekarang ini saya menganjurkan jangan ada paket kunjungan ke peternakan unta dalam paket perjalanan umrah jamaah kita," kata Prof Tjandra yang merupakan salah seorang dari 15 anggota WHO Emergency Comittee untuk MERS-CoV.
(up/vta)