Pasangan pecandu narkoba (Foto: axisresindental) MEMILIKI pasangan yang mengonsumsi narkoba memang sangat menyakitkan. Perubahan perilakunya terlihat dan bisa dirasakan drastis hingga bisa menjadi petunjuk untuk orang-orang sekitar, terutama orangtua.
Anda bisa curiga bila pasangan mulai menunjukkan perubahan perilaku yang semakin agresif. Namun, perubahan tersebut tak selalu terjadi pada setiap pecandu.
Menurut psikolog sekaligus Kepala Seksi Advokasi Bidang Pencegahan BNN Kepulauan Riau, Melly Puspita, perubahan perilaku pasangan yang kecanduan narkoba tergantung dari jenis narkoba yang dikonsumsinya. Jika mengonsumsi narkoba berkadar berat, seperti kokain, maka potensi kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) terhadap istri dan anak bisa terjadi saat dirinya 'sakaw'.
"Memang, perilaku pemakai narkoba tidak terlalu kelihatan, tergantung dari jenis narkoba yang digunakan. Saat dalam posisi tertekan, si pecandu bisa bereaksi brutal," beber Melly saat bertandang ke Redaksi Okezone di Gedung HighEnd, Kebon Sirih Jakarta Pusat, belum lama ini.
Menurut Melly, jika pasangan pecandu berat, dia bisa bersikap tempramen, kemampuannya dalam memertimbangkan sesuatu jadi pendek dan impulsif, juga mudah curiga. Namun, lagi-lagi hal itu tergantung dengan jenis narkoba yang dikonsumsi.
Dan, yang terburuk adalah pecandu bisa berprilaku agresif saat membutuhkan narkoba. Dalam tahap kecanduan, biasanya dia sekadar mencoba-coba di awal lantara melihat lingkungan atau sekadar mengikuti tren.
"Penyalahgunaan berpengaruh buruk jika tetap memakai narkoba. Tahapan penggguna pertama coba-coba, sosial, situsional, penyalahgunaan berat," pungkasnya.
(ren)