Jakarta, Sama seperti orang dewasa, anak-anak pasti sebisa mungkin ingin ikut merasakan berpuasa di bulan Ramadan. Hanya saja, ketika sakit sebaiknya keinginan si kecil untuk berpuasa ditunda terlebih dulu.
Seperti penuturan dr Marissa Pudjiadi SpA, anak yang sedang dalam kondisi tidak fit atau sakit sebaiknya jangan berpuasa dulu karena dalam kondisi seperti itu kebutuhan tubuh meningkat. Pasalnya, selain untuk mengembalikan kondisi agar kembali sehat, kebutuhan akan pertumbuhan pun tetap berjalan.
"Bila anak sedang sakit tapi tetap dipaksakan berpuasa, akibatnya selain pertumbuhan terganggu, bobotnya akan turun drastis, risiko kekurangan cairan, dan hati-hati bila gula darahnya ikut turun," tutur dr Marissa ketika berbincang dengan detikHealth dan ditulis pada Selasa (22/7/2014).
Sebaliknya, dalam keadaan sehat, anak tidak akan membiarkan dirinya terlalu kelaparan. Oleh karena itu, orang tua sah-sah saja memperbolehkan si kecil untuk tetap berpuasa tetapi dianjurkan dr Marissa dengan cara bertahap.
Dihubungi terpisah, dr Meta Hanindita dari RSUD Dr Soetomo mengatakan anak yang mengalami sakit bersifat infeksi akut seperti panas, diare, batuk, pilek, infeksi kronis seperti TBC, gangguan jantung, gangguan ginjal, sampai keganasan sebaiknya tidak berpuasa.
"Akibatnya jika dengan kondisi seperti itu ia tetap ngotot puasa, daya tahan tubuh yang sedang turun karena sakit dapat diperparah karena kurangnya asupan nutrisi sehingga bisa timbul berbagai komplikasi dari penyakit yang sedang diderita," kata dokter yang kini tengah mengambil pendidikan dokter anak di FK Unair/Dr Soetomo ini.
Nah, khusus anak di bawah usia lima tahun yang tetap kekeuh ingin berpuasa, dr Meta menekankan yang bisa dilakukan orang tua adalah selalu memperhatikan kemampuan anak saat berpuasa. Jika sekiranya anak mulai tampak dehidrasi, sebaiknya segera dibatalkan.
"Pastikan asupan nutrisi saat sahur dan berbuka memenuhi kebutuhan anak, demikian pula dengan kebutuhan cairannya. Pastikan juga jam tidur anak cukup," imbuh dr Meta.
(rdn/up)