Pages

Rabu, 23 Juli 2014

health.detik
Detik.com sindikasi 
At Home Yoga Retreat

Everything you need to enjoy a weekend yoga retreat in your own home!
From our sponsors
Ayah Terkena Anemia Aplastik, Haruskah Terus-menerus Minum Obat?
Jul 23rd 2014, 06:18

Konsultasi Kesehatan Bersama

dr. Indra Wijaya, SpPD, M.Kes


dr. Indra Wijaya, SpPD, M.Kes
Departemen Penyakit Dalam
Fakultas Kedokteran, Universitas Pelita Harapan
Siloam Kebon Jeruk - Siloam Karawaci Hospital
Jakarta, Dokter, ayah saya berusia 71 tahun, terkena penyakit anemia aplastik. Beliau sudah terkena penyakit tersebut sejak tahun 2011 dan sudah rutin rawat jalan di suatu rumah sakit. Saat ini masih meminum obat yang diberikan dokter, meskipun saya dan keluarga sudah jarang membawa ayah saya ke rumah sakit untuk konsultasi dengan dokter tersebut. Hal ini dikarenakan setiap kali ayah saya dibawa ke rumah sakit, hasil tetap menunjukkan jumlah sel darahnya rendah baik leukosit, eritrosit, tromobosit dan hb-nya. setiap kali datang dokter menganjurkan untuk terus meminum obat. Beliau meminum obat prednison, folic acid, nevradin dan terkadang disuntik neulastin untuk meningkatkan sel darah putih. Saat ini saya membawa beliau untuk periksa darah di laboratoium klinik, meskipun tidak sering. Dan dari hasil pemeriksaan tetap menunjukkan sel darah masih rendah.

Dari Dokter terdahulu, beliau juga dianjurkan untuk makan yang banyak agar sel darahnya tinggi. Namun nafsu makan ayah rendah, ditambah giginya yang sudah tanggal membatasi jenis makanannya.

Dokter mengatakan akan menstop meminum obat bila sel darahnya meningkat. Namun hal tersebut tidak pernah terjadi. Dan karena hasilnya yang sama, dengan gejala ayah saya yang terus lemas, saya tetap memberinya minum obat tersebut.

Yang jadi masalah dan kekhawatiran saya adalah ayah saya yang di awal terkena penyakit, masih bisa bicara dan berjalan walaupun tidak lama, saat ini sudah ngawur berbicara, sulit mendengar/budek, jalan dan berdiri sudah tidak kuat, dan sering mengaruk-garuk kulitnya.

Bagaimana menurut dokter, apakah saya harus menstop obat yang diminum ayah saya bila dilihat dari gejala tersebut. Namun saya khawatir ada apa-apa nantinya. Karena pernah suatu waktu lupa memberi minum obat, dan ayah saya sangat lemas seperti pingsan.

Mohon penjelasannya. Terimakasih.

Mawan (Pria lajang, 28 tahun)
mawan_latiefXXXXX@yahoo.co.id
Tinggi badan 165 cm, berat badan 53 kgNext

Halaman 1 2
(hrn/up)

Ingin Mendapatkan Rp 500,000 dari detikHealth ? Ceritakan Pengalaman Dietmu di Sini

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.

Media files:
minumobatt.jpg (image/jpg, 0 MB)
You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions