Pages

Minggu, 20 Juli 2014

Sindikasi lifestyle.okezone.com
Berita-berita Okezone pada kanal Lifestyle 
Price starts from $55

Get 20% discount this month using summer20code!
From our sponsors
Yenny Wahid Tak Paksakan Anak Sekolah di Pesantren
Jul 20th 2014, 08:00

Minggu, 20 Juli 2014 - 15:00 wib | Raiza Andini - Okezone

Yenny Wahid Tak Paksakan Anak Sekolah di PesantrenYenny Wahid tak paksakan anak masuk pesantren (Foto : Okezone) TERLAHIR di keluarga besar pesantren dan ulama terkemuka Indonesia, Yenny Wahid tidak serta merta mendorong anak-anaknya untuk meneruskan tradisi masuk pesantren. Secara demokratis, dia membebaskan ketiga anaknya, kemana mereka akan melanjutkan studi. 

Yenny Wahid merupakan cucu dari KH. Wahid Hasyim, anak dari pendiri Nahdhatul Ulama (NU) KH. Hasyim Asyari. Dilihat dari garis keturunan Yenny Wahid, dia memang terlahir dari seorang pemuka agama berpengaruh di Indonesia. Oleh sebab itu, anak mendiang Gus Dur ini sangat berharap putri kecilnya bersedia menimba ilmu di pesantren.

Namun, Yenny yang terbiasa hidup demokratis, tidak mendorong atau menekan sang anak untuk dapat masuk ke pesantren jika sudah mulai bersekolah. Yenny dan suami memberikan anaknya keleluasaan memilih model pendidikan yang mereka inginkan.

"Kami engak tekan anak harus pesantren, tapi saya berharap dia mau masuk pesantren kalau usianya sudah pas masuk pesantren. Kalau mereka enggak mau, saya enggak bisa memaksa," katanya kepada Okezone saat ditemui di Royal Lounge Amy Atmanto, Jakarta, belum lama ini. 

Meski berharap mau dimasukkan ke pendidikan pesantren, Yenny ingin anaknya tidak diperlakukan khusus. Dia menginginkan anaknya mampu beradaptasi dengan sistem pembelajaran khas pesantren yang menerapkan disiplin.

Semenjak kecil, bahkan di dalam kandungan, Yenny sudah menerapkan ajaran pesantren kepada anaknya. Dia sangat berharap dengan banyak berlatih, sang anak mau masuk pesantren seperti yang dilakukan para leluhurnya.

"Kalaupun dia mau, saya enggak mau dia dispesialkan, harus sama seperti santri lainnya. Sejak jabang bayi di dalam perut saya udah di pesantren, tinggal di pesantren dengerkan ngaji, baca ayat Al Qur'an, berharap besarnya nanti mau masuk pesantren," tutupnya.  (ftr)

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions