Ilustrasi (Foto: jfff) SETIAP tahunnya, Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) bersama konsultan desain multidisiplin, didukung Kemenparekraf, meluncurkan sebuah riset trend forecasting. Ini akan dijadikan acuan tren tahun berikutnya.
Trend forecasting 2015/16 diberi nama "Re+Habitat", diambil dari kata "rehabilitation+habitat". Maknanya adalah pemulihan yang menandakan sebuah era baru yang lebih menenangkan, aman, stabil, dan cerah.
Trend forecasting sangat penting dalam berkarya, baik untuk praktisi arsitektural maupun para pelaku industri mode Tanah Air, untuk mengetahui gambaran tren tahun depan. Sekjen APPMI, Dina Midiani, mengatakan bahwa hasil riset dari trend forecasting bisa menginspirasi para desainer.
"Ini (trend forecasting-red) menjadi bekal kita untuk membuat suatu busana yang akan digandrungi masyarakat," katanya kepada Okezone usai seminar "Trend Forecasting 2015/2016" di Kelapa Gading, Jakarta, Selasa (20/5/2014).
Dari trend forecasting, para desainer juga dapat membaca pola pikir masyarakat di kota-kota besar seluruh dunia. Hal ini memudahkan banyak pihak, terutama produsen busana, seni, bahkan makanan, untuk memberikan sesuatu yang baru setiap tahunnya.
"Dari sini kita juga dapat melihat dan memudahkan para pelaku industri untuk mengetahui arah mana yang mereka inginkan," tutupnya. (ftr)
Download dan nikmati kemudahan mendapatkan berita melalui Okezone Apps di Android Anda.