(Foto: dailymail) SEBUAH penelitian baru mengungkapkan hasil bertentangan dengan yang kita tahu tentang matahari. Wanita yang menghindari berjemur selama musim panas dua kali lebih berisiko cepat meninggal dibandingkan mereka yang berjemur sehari-hari.
Para peneliti dari Karolinska Institute di Swedia menyarankan orang-orang untuk tetap keluar walau matahari sedang terik. Dengan catatan, mereka harus tetap menggunakan tabir surya.
Memang, paparan radiasi ultraviolet dari sinar matahari sering menjadi penyebab melanoma kulit. Karena itu, National Health Service (NHS) menganjurkan untuk menghindari paparan sinar matahari secara berlebihan untuk mencegah semua jenis kanker kulit.
Namun, setelah melakukan penelitian terhadap 30.000 wanita di atas umur 20 tahun, terungkap bahwa wanita yang menghindar dari matahari terik cenderung dua kali berisiko lebih cepat meninggal akibat berbagai kasus, termasuk kanker.
"Hasil penelitian ini jelas menunjukkan bahwa kematian bisa terjadi dua kali lipat pada wanita yang menghindari paparan sinar matahari dibandingkan yang sering terkena paparan sinar matahari," kata Dr Pelle Lindqvist, salah seorang peneliti, seperti dilansir dari Dailymail, Senin (12/5/2014).
Kurangnya vitamin D dari paparan sinar matahari diduga menjadi penyebab meningkatknya risiko diabetes, rakhitis, TBC, dan multiple sclerosis. Karenanya, mereka yang biasanya menghindari matahari atau menutupi sebagian besar kulit disarankan untuk mengonsumsi suplemen vitamin D. (ftr)
Download dan nikmati kemudahan mendapatkan berita melalui Okezone Apps di Android Anda.