LANJUT usia (lansia) diharapkan masih mampu untuk berkarya dan memiliki kreativitas. Keterbatasan usia dan tenaga tak boleh menjadi penghalang.
Ketua Perhimpunan Gerontologi Indonesia Kota Depok Fakhrurozi mengatakan, tantangan Indonesia ke depan yakni tahun 2025 bahwa jumlah populasi lansia lebih besar dari generasi produktif. Untuk mengantisipasinya, kata dia, maka lansia harus tetap sehat, mandiri, tangguh, dan tak menjadi beban bagi masyarakat dan pemerintah.
"Kalau sakit-sakit menjadi beban, tak produktif, populasi banyak, ini menjadi tantangan, karena itu mereka harus diberdayagunakan. Apakah itu mereka bekas guru atau dokter, pasti bisa diberdayakan," katanya kepada wartawan di Kampus Universitas Indonesia (UI), Depok, Jawa Barat, baru-baru ini.
Asalkan, lanjutnya, lansia tak boleh menganggur. Jumlah lansia saat ini mencapai 10 persen. Depok bahkan mencapai peringkat kedua lansia terbanyak di Indonesia.
"Karena Depok kan ada Perumnas Depok, banyak pensiunan pegawai negeri. Mereka harus tetap produktif," ungkapnya.
Sejumlah deretan tokoh yang sudah memasuki usia lansia tetapi masih produktif, di antaranya Mooryati Soedibyo, Mantan Menko Kesra Hayono Suyono, Emil Salim, dan Jusuf Kalla. Lansia dapat mengisi kegiatannya dengan berolahraga, penyaluran bakat seperti kesenian, menyanyi, paduan suara, kerajinan tangan, mengolah bahan limbah, karawitan, hingga melatih mental, dan spiritual.
Penyakit yang biasa dialami lansia, kata Fakhrurozi, umumnya adalah infeksi, penyakit degeneratif, paru-paru seperti pnemonia, dan infeksi saluran kencing. Fungsi organ tubuh menurun dan usia terus bertambah.
"Kalau mereka tak aktif, sehingga daya tahan tubuh berkurang. Minum susu juga sangat penting, untuk tambah energi dan daya tahan tubuh, malah banyak lansia nafsu makannya berkurang. Itu sudah alamiah, kalau kita punya barang makin lama berkurang kualitasnya. Sama dengan tubuh kita," ungkapnya.
Usia harapan hidup lansia di Depok rata-rata 74 tahun. Namun, masih ada sejumlah lansia di Depok yang berusia 90 tahun masih aktif bersosialisasi.
(fik)
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.