Jakarta, Saat dikeluarkan dari tubuh, bersin memiliki kecepatan hingga mencapai 160 km/jam. Ketika mengalaminya, kebanyakan orang akan refleks segera menutup matanya. Nah, apa sebenarnya yang membuat hal tersebut terjadi?
Dikutip dari BBC, Rabu (28/5/2014), bersin merupakan salah satu aktivitas tubuh yang terjadi secara tidak disengaja. Partikel kecil seperti serbuk sari atau debu yang masuk ke dalam hidung mengiritasi membran dan memicu bersin.
Menutupnya kelopak mata merupakan salah satu reaksi dari aktivitas tersebut. Beberapa ilmuwan berpendapat bahwa hal tersebut merupakan respons refleks, sama halnya seperti kaki yang tersentak saat lutut Anda diketuk.
Sementara itu, sebagian ilmuwan lain juga berpendapat reaksi menutupnya kelopak mata saat bersin merupakan respons alami tubuh untuk mencegah kuman dari bersin masuk ke dalam mata.
Pendapat lainnya, kelopak mata menutup sebagai gerakan otot yang memang menegang ketika bersin terjadi.
"Faktanya, tak sekadar 'kecelakaan', bersin juga merupakan tindakan refleks terkoordinasi yang melibatkan beragam struktur di kepala dan dada, sehingga banyak saraf dan otot yang turut berperan," ujar Dr Karl S. Kruszelnicki, dari The University of Sydney, seperti dikutip dari ABC Australia.
Ini berarti, Anda sebenarnya tidak memiliki banyak 'kuasa' untuk mengontrol beberapa respons alami tubuh terhadap bersin, termasuk menutupnya kelopak mata. Jika Anda memaksakan kelopak mata untuk tetap membuka, bukan tak mungkin justru bisa terjadi risiko buruk. Salah satu di antaranya adalah masuknya kuman yang dikeluarkan lewat bersin ke dalam mata dan menimbulkan iritasi.
(ajg/up)