Singapura, Meski Indonesia kini sudah punya Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), tak ada salahnya tetap belajar dari negara tetangga, Singapura. Ya, di negara tersebut diungkapkan bahwa 'tak punya uang' tak bisa dijadikan alasan bagi tenaga medis menolak pasien.
"Pemerintah Singapura, khususnya kementerian, sangat peduli terhadap masalah warganya. Dengan sistem jaminan yang ada saat ini, kami sebagai dokter tidak bisa menolak warga yang sakit tapi tak ada biaya," ujar Organising Chairman The Asia-Pacific Congress of Cardiovascular and Interventional Radiology (APCCVIR) 2014, Prof Tan Bien Soo.
Hal tersebut ia sampaikan saat berbincang dengan detikHealth di Academia Singapore General Hospital, Singapura, ditulis pada Sabtu (17/5/2014).
Namun ia juga menambahkan bahwa warga yang dimaksud ada penduduk lokal atau penduduk asli Singapura, tak termasuk para pendatang atau warga negara asing.
Hal tersebut diamini oleh Singapore Senior Minister of State for Health and Manpower, Dr Amy Khor. Ia menegaskan bahwa pihaknya selalu berusaha menjamin kesehatan seluruh warganya melalui 3M (MediSave, MediFund dan MediShield).
MediSave merupakan pembiayaan bersumber dari potongan gaji yang disimpan oleh masing-masing individu untuk persiapan biaya pelayanan kesehatan. Sementara MediFund adalah bantuan pembiayaan dari pemerintah untuk mereka yang tak mampu menutupi biaya pelayanan kesehatan. Dan MediShield sendiri merupakan asuransi dengan biaya premi rendah.
"Selain itu, kementerian juga berupaya meningkatkan kualitas pelayanan, tapi tetap cost-effective," papar Dr Amy.
Selain sistem yang sudah mumpuni dan penerapan gaya hidup warganya yang sehat, wilayah geografis Singapura yang tak terlalu besar juga membuatnya lebih mudah mencapai tingkat kesehatan nasional yang lebih baik jika dibandingkan dengan Indonesia.
(
ajg/up)