Bisnis spa menjamur (Foto: Feri/Okezone) KEHIDUPAN di kota besar mudah membuat warganya untuk merasa stres, seperti halnya Jakarta. Alasan itulah yang mendasari pengusaha berlomba-lomba membuat bisnis spa, dengan prospek yang menggiurkan.
Hal ini seperti juga diakui oleh maestro tata rambut Rudy Hadisuwarno. Pemilik sekolah tata rambut ini mengakui bahwa tingkat stres masyarakat kota yang tinggi dan meningkatnya kebutuhan untuk 'terlihat cantik', memberi peluang bagi berkembangnya usaha salon rambut, spa kecantikan, juga membanjirnya kosmetik-kosmetik.
Selain itu, peluang usaha salon rambut dan spa kecantikan telah memberikan kontribusi langsung bagi penyerapan tenaga kerja. Hal ini dibuktikan oleh beberapa salon rambut dan spa kecantikan bersekala nasional yang terus membuka cabang di berbagai daerah, baik kota besar maupun daerah yang sedang berkembang. Belum lagi, salon-salon rumahan yang jumlah terus bertambah.
"Makin banyak yang stres, maka spa dan salon menjadi suatu kebutuhan, apalagi di kota-kota besar. Spa kan juga menjadikan tubuh kita rileks," kata Rudy saat bertandang ke redaksi Okezone di Gedung HighEnd, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, belum lama ini.
Menjamurnya spa di Ibu Kota, lanjut Rudy, justru sangat membantu para pengangguran. Pasalnya, bisnis spa menyerap tenagar kerja yang cukup banyak.
Sayang, hal tersebut berbanding terbalik dengan spa di daerah yang dinilainya masih sepi peminat. "Kalau di daerah justru kurang peminatnya karena masyarakat di daerah tingkat stresnya lebih rendah dibanding di Kota," imbuhnya.
Rudy menambahkan, menjamurnya bisnis spa membuat beberapa salon bersaing secara harga dan pelayanan. "Tentunya, banyak salon spa yang bersaing, mulai harga dan fasilitas yang didapat dari masing-masing salon," pungkasnya. (ren)
