Pages

Selasa, 15 Juli 2014

health.detik
Detik.com sindikasi 
Subscribe to Bloomberg Businessweek

Get Bloomberg Businessweek for 84% off what others pay on the newsstand - that's like getting 38 complimentary issues! Sign up today.
From our sponsors
Eustress, Ketika Stres Justru Memberi Efek Positif untuk Psikis
Jul 15th 2014, 05:35

Jakarta, Remaja memang sangat rentan mengalami stres. Masalah sekolah, pelajaran hingga masalah di rumah atau bahkan percintaan menyebabkan remaja rentan stres yang dapat berakibat depresi hingga bunuh diri. Padahal stres jika ditangani dengan baik malah bisa menjadi positif.

dr Elly Ingkriwang, SpKJ, dari Psychiatric Clinic, Royal Progress International Hospital Sunter mengatakan bahwa stres pada remaja sebenarnya bisa dimanfaatkan. Pasalnya stres terbagi menjadi dua macam, yakni stres positif atau eustress dan stres negatif atau distress.

"Stres positif atau eustress adalah stres yang kita butuhkan untuk maju. Misalnya stres waktu mau ujian, akan membuat kita jadi rajin belajar dan mempersiapkan diri," urai dr Elly kepada detikHealth, seperti ditulis pada Selasa (15/7/2014).

Namun jika berlebihan, stres positif tersebut dikatakan dr Elly malah bisa menjadi stres negatif. Sehingga bukannya menjadi pemicu, stres tersebut akan menjadi beban dan mengganggu konsentrasi.

"Bukannya belajar sungguh-sungguh, tapi malah tidak bisa belajar sama sekali karena tidak bisa konsentrasi, tidak bisa tidur, makan atau berpikir saking stresnya," sambungnya lagi.

Remaja menurut dr Elly memang lebih mudah mengalami stres dibandingkan dengan orang dewasa. Penyebabnya ada dua, yakni faktor fisiologis dan juga faktor psikologis.

Dari sisi fisiologis, remaja memang sedang mengalami perubahan hormon yang ada pada dirinya karena pengaruh pubertas. Perubahan hormon tersebut mempunyai pengaruh besar bagaimana remaja mengendalikan perasaan, menghadapi beban serta kontrol emosi.

Sedangkan dari segi sisi psikologis, seorang remaja memang sedang bergejolak karena sedang dalam tahap mencari identitas diri. Hasilnya, pengendalian emosi serta kadar stresnya tidak dapat diatur dengan baik.

Cara terbaik menanganinya menurut dr Elly adalah dengan <i>curhat</i>. Curhat boleh dilakukan kepada siapa saja, teman, kakak, adik, atau bahkan orang tua. Sehingga beban pikiran atau keluh kesah remaja dapat tersalurkan dan tidak menjadi stres.

"Akan tetapi jika sudah curhat namun masih stres dan merugikan seperti stres negatif tadi, sebaiknya menghubungi psikiater untuk ditangani," pungkasnya.

(up/up)

Ingin Mendapatkan Rp 500,000 dari detikHealth ? Ceritakan Pengalaman Dietmu di Sini

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.

Media files:
123830_stres.jpg (image/jpg, 0 MB)
You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions