Pages

Sabtu, 26 Juli 2014

health.detik
Detik.com sindikasi 
Simple & Affordable SMS!

Text messages have a 95% open rate within 5 minutes. Over 50,000 businesses, non-profits, and groups rely on Ez Texting for their SMS marketing. Sign up free today!
From our sponsors
Cegah Hepatitis, WHO Minta Antisipasi Penularan dari Ibu ke Bayi
Jul 26th 2014, 06:06

New Delhi, Akibat gaya hidup yang tak sehat, hepatitis menjadi salah satu penyakit momok bagi orang Asia, di samping penyakit jantung dan stroke. Saking banyaknya penderita hepatitis di Asia, kalangan dokter menyebut hepatitis sebagai 'Asian Disease'.

Menurut laporan terbaru WHO South-East Asia Region (WHO-SEARO), penyakit yang disebabkan oleh virus ini tercatat membunuh hampir setengah juta orang tiap tahunnya, terutama di 11 negara yang tergabung dalam WHO-SEARO, antara lain India, Bangladesh, Bhutan, Korea Selatan, Indonesia, Maladewa, Myanmar, Nepal, Sri Lanka, Thailand dan Timor Leste.

"Padahal kematian akibat hepatitis itu sebenarnya bisa dicegah. Tapi karena infeksinya bisa tak terdeteksi selama bertahun-tahun, banyak orang yang tak tahu mereka tengah terinfeksi. Tahu-tahu pengobatannya sudah terlambat," tandas Dr Poonam Khetrapal Singh, Direktur Regional WHO untuk Kawasan Asia Tenggara dalam rilisnya kepada wartawan dan ditulis Sabtu (26/7/2014).

Dr Khetapral Singh juga menekankan upaya pencegahan dan pengobatan hepatitis di kawasan ini terganjal berbagai kendala. Ia mencontohkan, sebagian besar negara WHO-SEARO pengobatan untuk hepatitis tidak didistribusikan secara merata.

Di Indonesia sendiri, masih banyak rumah tangga yang tak memiliki jamban atau toilet untuk buang air besar. "Bayangkan saja, ada daerah di dekat Jakarta yang hanya 60 persen warganya memiliki jamban keluarga. Artinya, 40 persennya tidak memiliki jamban, nggak punya WC. Sehingga yang buang air besar sembarangan masih cukup banyak," urai Wakil Menteri Kesehatan, Prof Ali Gufron Mukti.

"Yang harus diantisipasi secara khusus adalah penularan hepatitis B dari ibu ke bayi selama dalam kandungan. Kita juga harus memastikan tiap bayi terlindung dari virus hepatitis B dengan memvaksin mereka sejak baru lahir," tekannya.

Begitu juga sebelum donor darah, tiap lembaga yang memiliki kewenangan untuk mengatur sistem ini di masing-masing negara diminta untuk selalu melakukan screening pada darah, jaringan dan organ donor agar dapat dipastikan virus hepatitis tidak 'nyantol' dan menjangkit di tubuh resipien atau penerima donor.

(lil/up)

Ingin Mendapatkan Rp 500,000 dari detikHealth ? Ceritakan Pengalaman Dietmu di Sini

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.

Media files:
131000_120305_hamil22.jpg (image/jpg, 0 MB)
You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions