Tidur malam yang baik dan berkualitas patut diperhatikan agar seseorang senantiasa sehat.
Liputan6.com, Jakarta Tubuh memerlukan energi besar untuk mendetoksifikasi racun-racun, membongkar lemak tubuh, dan merestorasi sel-sel yang tua atau mati. Tidur adalah solusi tepat dan bijak, agar proses tersebut berjalan dengan lancar dan maksimal. Dan, melatonin telah memainkan peranannya.
Begitu setidaknya yang diungkapkan dokter Muhammad Suwardi, penulis buku 'Solusi Sehat Islami' sekaligus Ketua Forum Kajian Islam dan Kedokteran Indonesia.
Dokter Suwardi juga menyebutkan, saat tepat untuk memejamkan mata di malam hari pada awal malam setelah salat Isya, dan paling telat di bawah pukul 12.00 malam. Kemudian, bagi yang muslim, dianjurkan untuk bangun kembali pada tiga perempat malam.
"Seorang sahabat saya baru beranjak tidur pada pukul 03.00 dini hari, dan bangun pukul 06.00 pagi, terkadang lebih dari itu. Akibatnya, salat Subuh berjamaah di masjid pun terlewati," kata Suwardi menceritakan seperti ditulis Health Liputan6.com pada Rabu (23/2/2014)
Menurut Suwardi, temannya itu kerap tidur kembali setelah salat Subuh, dan tidak berolahraga. Dampaknya, semakin hari badannya semakin bertambah gemuk.
Karena waktu tidur masuk ke dalam fase penyerapan, dan pada fase ini diperlukan energi yang cukup besar, maka energi yang tersedia ada baiknya tidak dipergunakan untuk keperluan lain yang dirasa tidak perlu sama sekali. Seperti untuk mencerna makanan berat atau bergadang.
(Gabriel Abdi Susanto)