Pages

Kamis, 27 Maret 2014

health.detik
Detik.com sindikasi 
Compare Hotels

Find great prices for amazing hotels wherever your next destination may be. It's simple to search 100+ sites at once!
From our sponsors
Pakar Peringatkan Terlalu Sering Ber-SMS Bahayakan Kesehatan
Mar 27th 2014, 13:02

Jakarta, Berkirim pesan singkat melalui SMS maupun aplikasi pesan instan telah menjadi bagian tak terpisahkan dari aktivitas kehidupan modern. Tapi, siapa sangka jika kebiasaan tersebut ternyata berbahaya? Sebuah studi mengungkap bahwa sering mengirim pesan singkat atau menggunakan ponsel dalam waktu lama dapat menurunkan angka harapan hidup.

Studi tersebut dilakukan oleh United Chiropractic Association (UCA) di Inggris. Mereka menemukan bahwa pose membungkuk yang kerap didapati pada pengguna posel atau tablet dapat menyebabkan masalah pernapasan, masalah jantung, dan tingginya risiko kematian pada lansia. Risiko dari postur tubuh yang buruk itu bahkan dinggap sama gawatnya dengan obesitas.

Ketika berkirim SMS, berselancar di dunia maya, berkirim email, dan bermain game, orang cenderung membungkukkan badan bagian atas. Padahal hasil studi menunjukkan adanya kaitan antara sikap tubuh tersebut dengan hiperkifosis, yang diasosiasikan dengan gangguan paru dan jantung. Mengapa demikian?

Ketika seseorang menurunkan posisi kepala dan menekuk bahu untuk melihat ke arah layar, tubuh akan kesulitan mengambil napas penuh karena gerakan beberapa otot menjadi terbatas. Sebagai tambahan, tulang rusuk juga tak dapat bergerak sebagaimana mestinya sehingga jantung dan paru-paru tidak dapat berfungsi optimal.

Karena efek jangka pendeknya tidak kentara, kebanyakan orang tidak mengetahui bahwa kebiasaan itu dapat mengakibatkan kerusakan serius dalam jangka panjang. Ini meningkatkan kecemasan di kalangan para pakar. Mereka khawatir para pemuda, yang notabenya merupakan pengguna mayoritas dari ponsel pintar dan tablet, akan mengalami penurunan usia harapan hidup akibat hiperkifosis.

Lansia yang mengalami hiperkifosis memiliki risiko mortalitas lebih tinggi jika dibanding mereka yang tidak mengalami hiperkifosis. Risiko tersebut, menurut UCA, sama dengan peningkatan risiko yang terjadi akibat memiliki indeks massa tubuh (IMT) di atas 30. Risiko ini menghantui kaum muda yang terlalu banyak duduk di depan komputer atau menggunakan piranti elektronik berlayar.

Edwina Waddell, seorang praktisi chiropratic, telah lama menyadari bahwa sikap membungkuk menjadi lebih banyak ditemui seiring menjamurnya penggunaan ponsel.

"Itu adalah sesuatu yang saya temui setiap hari, dan penggunaan ponsel adalah salah satu sebabnya. Banyak dari kita yang memiliki kehidupan tak jauh dari komputer, ponsel, tablet, dan komputer jinjing, baik saat bekerja maupun di waktu senggang," tuturnya seperti dilansir Daily Mail dan ditulis pada Kamis (27/3/2014).

(vit/vit)

Ingin Mendapatkan Rp 500,000 dari detikHealth ? Ceritakan Pengalaman Dietmu di Sini

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.

Media files:
200330_179959462.jpg (image/jpg, 0 MB)
You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions