Jakarta, Bukan hal yang aneh lagi ketika anak diberikan pekerjaan rumah (PR) dari sekolahnya, dan tidak sedikit pula anak yang 'tersiksa' karenanya. Lantas, apakah benar jika dikatakan bahwa sebenarnya PR adalah sesuatu yang dapat 'menyiksa' anak?
Seperti dikutip CNN, Sabtu (29/3/2014), sebuah penelitian terbaru yang dimuat di Journal of Experimental Education mengungkapkan bahwa beberapa pelajar mengerjakan tugas atau PR-nya selama lebih dari 3 jam setiap malam, dan itulah yang menyebabkan mengapa PR membuat anak-anak merasa begitu 'tersiksa'.
"Bagaimanapun, 3 jam itu hanyalah waktu rata-rata saja," ujar Denise Pope, seorang dosen senior di Stanford Graduate School of Education yang melakukan penelitian ini.
"Karena di dalam penemuan ini kami menemukan anak-anak yang melakukannya selama lebih dari itu, di mana kebanyakan mencapai 5 jam di beberapa kasus," imbuhnya.
Penelitian ini dilakukan pada lebih dari 4.300 pelajar dari 10 sekolah menengah atas publik dan private di bagian upper-middle-class California, Amerika Serikat. Para peneliti mencari hubungan diantara PR yang selalu diberikan sekolah dengan kecerdasan para murid.
Ternyata, hasil yang ditunjukkan dalam penelitian ini ini begitu mencengangkan. Riset menunjukkan bahwa PR yang selalu diberikan oleh sekolah dapat memberikan stres tingkat tinggi, masalah kesehatan secara fisik, dan kurangnya keseimbangan di dalam kehidupan anak-anak. Bagi 56 persen dari seluruh murid yang berpartisipasi dalam penelitian ini, PR adalah faktor stres utama mereka.
"Kami menemukan hubungan yang jelas diantara stres yang dirasakan para murid dan dampaknya secara fisik, seperti migrain, ulcers (lubang di dalam lambung), gangguan tidur, hingga penurunan berat badan," tutur Pope. Next
(
vit/vit)