Liputan6.com, London Lorna Fulton (44) begitu merasa hancur hatinya karena impiannya memiliki anak kandas. Tubuhnya yang `membengkak` dari ukuran 24 menjadi 26 bukan karena hamil, melainkan karena kista ovarium dengan berat 31 kilogram (kg).
Wanita dari Glasgow sudah diberitahu dokter bisa hamil secara alami sehingga ia berusaha memiliki berat badan yang sehat. Tapi, setelah berbulan-bulan diet, tiba-tiba ukuran badannya menjadi 26.
"Saya bergabung dengan kelas diet dan mulai makan makanan lebih sehat dan dalam beberapa bulan saya berhasil menurunkan 12 kg," kata Lorna seperti dilansir Mirror, Minggu (30/3/2014).
Lorna, yang menolak pengobatan IVF (bayi tabung), menduga impiannya memiliki anak menjadi kenyataan. Bahkan orang-orang di tempat kerjanya berpikir ia hamil dan terus bertanya kapan kelahirannya. "Jadi saya pergi ke dokter untuk meyakinkan saya hamil," katanya.
Tapi, ia begitu kaget karena tes kehamilan di dokter menunjukkan negatif.
Lorna kemudian dirujuk ke spesialis. Di sana, Lorna menjalani biopsi, CT scan dan USG. Hasilnya, ada kista ovarium yang besar berisi cairan dan mematikan. "Mereka mengatakan kepada saya, jika saya tak mengangkatnya saya bisa mati," kata Lorna.
Lorna kemudian menjalani histerektomi (operasi pengangkatan rahim), yang berarti ia tak bisa lagi mewujudkan impiannya memulai sebuah keluarga dengan suaminya Stewart.
Selama menjalani histerektomi di Glasgow Royal Infirmary, petugas medis menguras lebih dari 32 liter cairan dari perutnya.
"Para dokter mengatakan, terlalu berisiko untuk mengangkat sepenuhnya jadi harus dikeringkan. Plus ada kemungkinan bisa kembali di dalam ovarium saya," kata Lorna.
Dengan operasi tersebut, Lorna menyadari harus mengucapkan selamat tinggal untuk memiliki anak. Dan usai operasi, ia merasa jauh lebih baik. Sebelumnya berat Lorna 120 kg, tapi setelah benjolan itu diangkat berat badannya menjadi 88 kg.
NHS mengatakan, kista ovarium yang berisi cairan berkembang di ovarium. Ini sering terjadi dan biasanya tak berbahaya serta menghilang tanpa perlu pengobatan.
Kondisi tersebut hanya menyebabkan gejala jika pecah, lebih besar dari normalnya atau memblokir suplai darah ke ovarium. Sebagian besar kista ovarium tak bersifat kanker.
(Igw)
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.
