TEMPO.CO, Jakarta - Melissa Karim, 35 tahun, salah satu penggagas acara ini mengatakan, komunitas Berlari Untuk Berbagi ini sudah ada sejak tahun 2009.
Tujuannya mereka ikut marathon dan di saat bersamaan mereka juga mengumpulkan dana dan memilih satu yayasan untuk didukung. "Sampai sekarang banyak patner bergabung dan kebetulan bertemu Yayasan Hughes yang fokus pada pendidikan usia dini," katanya.
Dari sekian banyak yayasan, Melissa Karim mengatakan, mereka melakukan survei."Kami tidak mau asal menyumbang," katanya.
Melissa mengaku, sudah tiga tahun ini tidak kemana-mana. Di rumah mengurus buah hati berusia 3 tahun. "Badan jadi gede, lalu aku mikir apa ya yang dilakukan buat ngurusin badan, lalu aku lihat teman-teman berlari. Saya ikuti. Nikmat dan akhirnya jatuh cinta," katanya.
Ia ikut komunitas lari."Kami kalau lari harus bangun jam 3 pagi, latihan lari marathon dan keliling Parkit Timur," kata Melissa yang sudah ikut berlari 2,5 tahun ini.
Pertama kali ikut marathon di New York pada 2012. Tapi pas ke sana ada badai Sandy, jadi batal. "Tapi karena punya tanggung jawab sama yang menyumbang, kami tetap lari puterin Central Park 4 kali," katanya. Lari dengan kelompok, anggotanya cewek berenam. Saling mengingatkan. Saling dukung," Kalau ada yang keseleo, ada yang urut," katanya.
"Cita-cita kami berenam ikut marathon terus, sampai selesaikan 6 marathon besar," kata Melissa yang pernah ikut Berlin Marathon pada 2013. Pernah cedera? "Kaki kanan suka sakit, itu karena teknik lari nggak bener. Belajar seiring waktu sampai sekarang sudah percaya diri untuk lari," ujarnya. (Baca : Ananda Mikola, Ketagihan Lari Daripada Balap)
Target ke depan? "Ingin menyelesaikan mayor maraton di dunia ini sebelum dipanggil Allah," katanya. Bagaimana cara mencari dananya menurut Melissa, per kilometer dihargai Rp 750 ribu."Ada teman yang uangnya gak berseri mendukung sampai 42 KM," katanya.
Melissa akan berangkat pada Rabu, 19 Februari untuk ikut Tokyo Marathon. Tokyo Marathon ini spesial karena peserta paling banyak. Persiapannya, per hari ia berlari antara 12 sampai 13 KM sejak 2,5 bulan lalu. "Khusus di hari Minggu kami bisa sampai latihan 35 KM," katanya
EVIETA FADJAR
Berita Terpopuler
Orangtua, Kunci Kesembuhan Anak Penderita Kanker
Kiat Agar Tak 'Berantem' Soal Uang
Demam Selfie Hanya Bertahan 6 Bulan
Kerajinan Tangan Unik di Crafty Days di Bandung
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.