INTERNATIONAL Pharmaceutical Manufacturers Group (IMPG) bersama Yayasan Kusuma Buana (YKB) meluncurkan program "Pemberdayaan Perempuan dalam Pencegahan Kanker Serviks". Program ini menargetkan 2.000 wanita untuk melakukan deteksi kanker serviks dengan papsmear.
Director of Health Services Yayasan Bunda Kusuma, Dr. Adi Sasongko, MA mengatakan bahwa sejak November 2013 sudah ada 400 wanita melakukan papsmear. Namun dari temuan yang ada di lapangan, menurut Dr. Adi, justru paling banyak bukanlah kanker serviks.
"Kita baru memeriksa sekira 400 wanita dengan papsmear, tetapi yang menarik adalah sebagian besar yang ditemukan adalah infeksi saluran reproduksi, yaitu akibat jamur atau bakteri," tuturnya pada acara konferensi pers bertajuk "Pemberdayaan Perempuan dalam Pencegahan Kanker Serviks" di Klinik Keluarga Yayasan Kusuma Buana, Jl. Pisangan Baru III No. 210, Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa (25/2/2014).
Lantas, tindakan apa yang dilakukan setelah dilakukan tindakan papsmear?
Dr. Adi mengatakan bahwa setelah dilakukan deteksi dengan papsmear, bila ditemukan infeksi atau kanker akan langsung dilakukan tindakan lanjutan.
"Kalau ditemukan infeksi saluran reproduksi itu langsung diobati, tetapi kalau ditemukan lesi pra-kanker akan langsung dirujuk ke rumah sakit yang fasilitasnya lebih lengkap untuk tindakan lanjutan. Rumah sakit rujukan yang dituju tergantung dari lokasi klinik YKB itu sendiri," jelasnya.
Sementara, klinik-klinik YKB sendiri terletak di empat wilayah, yaitu Pisangan Baru, Tanjung Priok, Palbatu, dan Bintara. Saat ini telah terdapat 30 orang kader di klinik keluarga Pisangan Baru, dan mereka melakukan langkah-langkah proaktif sebagai upaya peningkatan kesadaran terhadap kanker serviks, termasuk mengunjungi rumah-rumah warga.
(tty)
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.