SLEMAN-Pohon kemenyan ternyata memiliki banyak fungsi dan manfaat di kehidupan. Selain untuk konservasi alam dan bahan parfum, juga bisa sebagai obat, seperti batuk, laringitis, bronkitis, antiseptik dan antibakterial.
Hal ini diketahui saat sekolah desa siaga bencana (SDSB) Turi dan Fakultas Kehutanan UGM mengadakan penanaman pohon kemenyan di Tunggul Arum, Donokerto, Turi, Sleman, dalam rangka ruwat rawat Merapi di tempat tersebut, Minggu 9 Februari 2014.
Dekan Fakultas Kehutanan UGM Saktiawan mengatakan dari hasil penelitian UGM, getah pohon kemenyan ini mengandung asam benzoin 10-12% , coniferyl benzoat 65 - 70% dan 20% minyak aromatik.
"Kandungan ini bermanfaat untuk bahan obat dan parfum," katanya.
Sedangkan pemilihan pohon kemenyan sendiri, selain untuk memutus mata rantai dan stigma negatif tentang kemenyan. Pohon kemenyan ini juga merupakan tanaman asli Merapi. Sehingga perlu dibudidayakan agar tak punah.
"Kemenyan selama ini lekat dengan kegiatan mistis, padahal bila dikelola dengan benar, getah dari pohon ini dapat menghasilkan pemasukan yang besar dan mendongkrak perekonomian masyarakat. Terlebih lagi, pohon ini merupakan tanaman asli lereng Merapi," tandasnya.
Dosen di Fakultas Kehutanan UGM Djoko Soeprijadi menambahkan karena pohon ini juga berfungsi untuk melindungi mata air. Sehingga dengan pelestarian tersebut, nantinya juga mampu menyangga sistem kehidupan, terutama kebutuhan air bagi masyarakat. Baik di Sleman maupun wilayah
di sekitarnya. Seperti Yogyakarta, Klaten, Boyolali, dan Magelang.
Ketua Sekolah Desa Siaga Bencana, Tomon HW mengatakan kegiatan ini bukan hanya kegiatan seremonial penanaman pohon untuk konservasi alam. Namun dengan dikemas dalam bentuk budaya diharapkan bisa menumbuhkan kesadaran warga terhadap kelestarian lingkungan. Termasuk menumbuhan ekonomi masyarakat. (ind)
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.