Posted: 01/02/2014 07:00
(telegraph.co.uk)
Liputan6.com, London : Sepasang suami istri akhirnya dipenjara setelah mengakui membunuh anaknya (5 tahun) yang meninggal karena mengalami rakhitis atau pelunakan tulang yang berpotensi menyebabkan patah tulang dan kelainan bentuk tulang.
Balita malang tersebut bernama Ndingeko. Ia meninggal pada 14 Juni 2012 akibat kekurangan vitamin D dan fosfor. Ia terpaksa mengikuti kebiasaan orangtuanya, Nkosiyapha Kunene (36) dan istrinya Virginia (32) yang menjalani diet vegetarian lacto-ovo (diet yang tidak membolehkan makan daging hewan, kecuali susu dan telur).
Meskipun keluarga Kunene lahir di Zimbabwe, tapi keduanya telah menjadi warga negara Inggris. Seperti dilansir Telegraph, Sabtu (1/2/2014), dalam sidang, hakim setempat bahkan mengatakan bahwa ini jelas merupakan kasus tragis karena diet yang ditaati keluarga Kunene telah melanggar hak anak untuk mendapatkan gizinya dengan baik, dan lalai sehingga anak menjadi kurang sehat.
Ahli gizi di Inggris mengatakan, rakhitis terjadi pada sebagian besar anak-anak yang tidak aktif dan tidak mendapatkan cukup sinar matahari. Sementara perwakilan dari Institute of Child Health, Brian Wharton menyampaikan bahwa diet orangtuanya dapat disalahkan karena anak menjadi kekurangan vitamin D dan kalsium.
Rakhitis sendiri dapat menyebabkan nyeri tulang, pertumbuhan yang buruk pada tulang, seperti kaki membungkuk, kelengkungan tulang belakang dan penebalan pada pergelangan kaki, tangan dan lutut.
(Fit/Igw)
Berita Rekomendasi
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.