TIMBUL dugaan bahwa berpuasa dapat memengaruhi jumlah ASI yang keluar. Ternyata dugaan tersebut tidak beralasan.
Menurut dr. Jeanne-Roos Tikoalu, SpA, IBCLC, produksi ASI memiliki azas bahwa semakin sering ASI yang tersedia dikeluarkan, maka semakin banyak produksi ASI terjadi. Pengeluaran ASI bisa dilakukan melalui kegiatan menyusui secara langsung. Selain itu, pengeluaran ASI juga bisa melalui kegiatan memerah ASI secara rutin sesudah bayi menyusu atau setiap 3 jam sekali, selama minimal 30 menit.
Meski begitu, ada beberapa hal yang harus diperhatikan BuSui yang ingin Berpuasa.
- Sebelum bulan puasa tiba, BuSui sebaiknya sudah rutin memerah ASI sehingga keterampilan memerah sudah dapat menjamin ketersediaan ASI perah.
- Susui bayi tetap rutin setidaknya 8x setiap hari atau semau bayi dan sesudahnya perah ASI selama minimal 30 menit setiap payudara, apabila kesehatan ibu memungkinkan.
- Pada saat buka puasa, BuSui sama halnya dengan ibu lain, bisa minum secukupnya setelah seharian berpuasa. Disarankan BuSui minum cairan sekurang-kurangnya sama seperti saat tidak berpuasa yaitu berkisar 2-3 liter setiap hari. Kurangnya cairan yang masuk, baik berupa air minum ataupun kuah sayuran saat makan atau jus buah maupun jus sayuran, akan membuat ibu merasa tidak nyaman dan kadang ada yang merasakan sensasi nyeri pada payudara.
Libatkan suami, orangtua, maupun asisten di rumah pada saat memberikan ASI perah dengan melatih mereka menggunakan cangkir atau alat bantu lain saat memberikan ASI perah kepada bayi.
(fik)