Surabaya - Wanita yang sudah berumahtangga seringkali menjadikan anak sebagai alasan untuk tidak melakukan olahraga. Rupanya hal tersebut tak berlaku bagi Avia Andriani Pepin (33). Memilih olahraga yang singkat seperti pilates, bobotnya berhasil turun 13 kg dalam 3 bulan.
Kepada detikHealth, wanita asal Surabaya, Jawa Timur, ini menceritakan rahasia sukses dietnya, seperti ditulis pada Minggu (23/2/2014):
Ketika hamil anak pertama, berat badan saya justru turun karena kepindahan saya ke Perancis, negara asal suami. Belum beradaptasi dengan makanan di negara tersebut adalah salah satu alasan turunnya berat badan saya yang semula 48kg menjadi 45kg. Bahkan sampai usia kehamilan saya menginjak 9 bulan pun berat badan saya bertahan di angka 50 kg alias hanya naik 5kg.
Sesudah melahirkan, saya mulai banyak makan karena menyusui. Berat badan saya pun menyusut sendiri dari 53 kg ke 49 kg, hampir kembali seperti berat badan awal saat sebelum hamil. Kemudian saat anak pertama saya berusia 11 bulan, saya kembali hamil. Kehamilan kedua ini berbeda dengan kehamilan pertama, saya tiba-tiba senang sekali makan keju. Sebelum persediaan habis selalu saya minta suami membeli keju kesukaan saya. Sekilo keju bisa saya habiskan hanya dalam waktu 2-3 hari.
Karena kebetulan saya juga memiliki masalah dengan ASI, di mana ASI saya tidak cukup banyak untuk memenuhi kebutuhan anak saya. Akhirnya saya putuskan untuk berhenti menyusui anak kedua di usianya yang 3 bulan atas dasar anjuran dan konsultasi dari dokter anak terlebih dahulu. Saya kembali memberikan susu formula, sama seperti saat menyusui anak pertama saya, sedangkan saya sendiri langsung melakukan program diet.
Saya tidak berdiet dengan obat apapun karena takut efek sampingnya dan saya juga tidak melakukan OCD yang saat ini sedang booming. Saya hanya menghilangkan kebiasaan sarapan pagi dan makan malam. Selain itu saya benar-benar mengonsumsi makanan sehat yakni memperbanyak sayuran, ikan, bahan makanan yang direbus, dan mengurangi makan nasi. Saya mulai makan pada pukul 12 siang dengan porsi nasi secukupnya yaitu 5 sendok makan.
Setelah makan, saya kemudian makan buah yaitu pisang karena selain bagus untuk diet, pisang juga mengenyangkan dan melancarkan buang air besar sehingga tidak menumpuk lemak dalam tubuh. Berikutnya saat malam sebelum pukul 7 saya makan jus buah seperti apel dan aprikot.
Awalnya melakukan diet ketat seperti itu memang sangat berat, terkadang tidak kuasa menahan lapar apalagi ketika suami makan makanan yang enak-enak. Beruntung saya beruntung memiliki suami yang sangat mendukung dan mampu 'mendisiplinkan' saya. Kini perut saya pun terbiasa makan sedikit.
Tidak hanya diet dan menjaga pola makan, saya juga rajin olahraga setiap hari yakni dengan pilates 2 kali sehari masing-masing 15 menit, saat pagi bangun tidur dan malam menjelang tidur. Tidak perlu ke gym karena saya melakukannya di rumah. Pilates menyenangkan karena santai, tidak berat seperti olahraga kardio atau angkat beban, melatih pernapasan dan mempermudah saya untuk membentuk otot terutama otot perut.
Bulan Desember 2013 saya mulai diet dengan berat badan 57 kg, kini di Februari 2014 berat badan saya 44 kg. Artinya sudah 13 kg saya buang dalam waktu 3 bulan. Saya sangat puas dengan hasil kerja keras saya dan saya bangga. Semoga cerita saya dapat menginspirasi banyak orang di sana yang sedang melakukan diet dan ingin menerapkan pola hidup sehat. Yakinlah dimana ada niat dan usaha, pasti ada hasilnya. Semangat ya!
(ajg/vit)