SEBUAH studi mengatakan bahwa berbicara keras bisa memecahkan segala masalah dengan mudah. Namun, hal ini tidak diyakini betul oleh sebagian para ahli. Mereka mengatakan bahwa itu adalah oknum dari individu yang salah dan tidak bisa digeneralisir.
Pernah melihat ada sekira 40 siswa di kelas yang terus-menerus berbicara serempak dan membuat kekacauan? Hal tersebut menandakan bahwasannya ada beberapa orang yang ingin didengar dengan berbicara sekeras mungkin.
Penelitian yang dilakukan Universitas Granada Spanyol (UGR) menjelaskan bahwa berbicara keras mampu membantu memecahkan masalah matematika dengan cepat. Penelitian ini mengungkapkan bahwa para pelajar yang berpikir secara keras, secara hormonal mampu merangsang sarafnya untuk berpikir cepat.
Namun, para peneliti menyimpulkan agar para orangtua dapat mengendalikan suara keras yang anak lontarkan dengan berbicara santun terhadap mereka.
"Anda bisa mengutarakan dengan cara yang lembut pada mereka, tapi tegas," kata dosen di Granada Spanyol, sebagaimana dilansir Times of India.
Dengan hal tersebut, anak akan memiliki perilaku yang baik dan tidak bertutur kata keras terhadap lawan bicaranya. Fakta menunjukkan bahwa dengan berkata lembut dan tegas terhadap mereka, bisa membentuknya menjadi sosok yang bijaksana. (tty)
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers. Five Filters recommends:
