Jakarta, Sudah lumrah rasanya melihat laba-laba sedang membuat jaringnya, namun di mata seorang ilmuwan Dr Nick Skaer jaring tersebut memiliki potensi yang lebih dari sekedar alat menangkap mangsa bagi laba-laba.
Menurut Skaer jaring laba-laba memiliki kesamaan molekul dengan protein dalam sel manusia. Kesamaan molekul tersebut dikatakan oleh Skaer berarti sel manusia dapat tumbuh berbarengan dengan serat laba-laba tersebut. Serat akan menenun jaringan yang rusak bersamaan dengan proses penyembuhan.
Skaer yang juga seorang Chief Executive Officer (CEO) perusahaan penghasil biomaterial, Orthox mengatakan saat ini perusahannya mengembangkan implan dari serat sutra yang dapat digunakan untuk membantu menumbuhkan kembali tulang rawan pada sendi lutut yang cedera.
Implan yang disebut FibroFix tersebut diharapkan Skaer akan dapat membantu jutaan orang yang tidak memiliki pilihan kecuali melakukan operasi penggantian lutut total.
Saat diimplementasikan pada tubuh manusia, implan tersebut akan mendorong sel-sel disekitar untuk merepopulasi kembali.
"Jika uji klinis berjalan dengan baik, kami berharap dapat memproduksi implan ini dan siap tersedia untuk pasien dalam dua sampai tiga tahun ke depan," ucap Skaer seperti dikutip dari CNN, Selasa (8/7/2014).
Skaer mengatakan penelitian ini tidak akan berhenti hanya pada pemasangan implan untuk sendi. Ia melihat banyak kemungkinan yang dapat dicoba di masa yang akan datang seperti menambal usus, otot, hernia, bahkan jantung.
"Jika Anda mempunyai teknologi yang dapat berintegrasi dengan baik pada tubuh manusia, membuat sel dapat tumbuh kedalamnya, maka tulang dan sendi tentu bukan satu-satunya jaringan dalam tubuh yang Anda bisa lihat potensi penggunaannya," tutup Skaer.
(up/up)