Sebuah penelitian yang dilakukan ilmuwan AS menemukan bahwa risiko penggunaan pil KB dapat memicu kanker payudara hingga 50 persen.
Liputan6.com, Seattle Sebuah penelitian yang dilakukan ilmuwan AS menemukan bahwa risiko penggunaan pil KB dapat memicu kanker payudara hingga 50 persen.
Seperti Liputan6.com kutip dari Dailymail, Sabtu (2/8/2014), para ilmuwan menemukan pil KB memiliki tingkat estrogen yang tinggi sehingga menaikkan tiga kali lipat risiko kanker payudara.
Dr Elisabeth Beaber dari Pusat Penelitian Kanker Fred Hutchinson di Seattle mengungkapkan, penggunaan alat kontrasepsi oral dalam satu tahun terakhir memang menjadi perbincangan hangat karena risiko didalamnya. Meski begitu, Ia mengatakan, hasil penelitiannya memerlukan konfirmasi dan harus ditafsirkan dengan hati-hati.
"Hal ini menyangkut studi sebelumnya yang menyatakan peningkatan risiko kanker sedangkan ada jutaan wanita di dunia menggunakannya," kata Beaber.
Penelitian yang diterbitkan dalam sebuah jurnal American Association for Cancer Research ini melibatkan 23.000 perempuan pengguna pil KB pada 1990-an dan 2000-an. Hasilnya, mereka mengalami kanker payudara pada usia 20-49 tahun, mengalami dengan kanker setelah didiagnosis antara tahun 1990 dan 2009.
Pil KB, menurut Beaber, berisi dosis tinggi estrogen yang dapat meningkatkan risiko kanker payudara 2,7 kali lipat, atau 170 persen.
Di sisi lain, Dr Caroline Dalton dari Breakthrough Breast Cancer mengatakan tingkat estrogen dalam pil KB telah menurun sejak 30 tahun terakhir. Begitupun dengan peneliti kanker dari Inggris, Sarah Williams. Ia tidak mengharuskan perempuan untuk menghentikan konsumsi pil KB demi keluarga.
Sebelumnya Ahli Bedah Konsultan Payudara RS Mitra Kemayoran, Dr. Alfiah Amiruddin MD, MS sempat mengatakan bahwa penggunaan alat kontrasepsi hormonal seperti pil atau suntik tidak disarankan dalam waktu lama atau lebih dari 10 tahun karena diduga memicu kanker payudara.
(Gabriel Abdi Susanto)