ANEKA makanan dan minuman manis yang tersaji saat Lebaran memang menggiurkan. Namun, bagi penderita diabetes atau diabetesi, tentu hal itu menjadi pantangan.
Gula darah yang melonjak akibat mengonsumsi makanan dan minuman manis bisa memicu komplikasi. Meski begitu, kondisi tersebut bisa dicegah.
Dr Benny Kurniawan, Marketing Manager PT Roche Indonesia, menerangkan bahwa pengaturan makan adalah kunci gula darah penderita diabetes tidak melonjak saat Lebaran. Artinya, hindari konsumsi makanan manis dengan jumlah banyak.
"Setiap kali ingin makan manis saat Lebaran, ingat saja prinsip '3J', yakni jenis, jumlah, dan jadwal. Artinya apa? Boleh mengonsumsi makanan atau minuman manis, asal sedikit dan berjarak dari satu makanan manis lain dengan makanan lainnya," katanya di Jakarta, baru-baru ini.
Selain itu, jangan terlalu mengandalkan obat untuk mengendalikan gula darah saat Lebaran. Pasalnya, gula darah seringkali masih sulit terkontrol.
"Jangan heran kalau saat Lebaran, gula darah masih tetap naik meski Anda sudah mengonsumsi obat diabetes. Mengontrol gula darah tidak bisa satu pilar saja atau memakai obat," tambahnya.
"Selain minum obat, kita menyempatkan diri untuk berolahraga, mengatur pola makan, dan cek gula secara teratur," terangnya. (Baca: Bolehkah Diabetesi Minum Teh Manis Pakai Gula Merah?)
Menurutnya, mengatur pola makan saat Lebaran tidak mudah dilakukan. Tetapi dengan keyakinan ingin terus sehat, pasti aneka makanan manis bisa tidak membuat gula darah tidak melonjak tinggi.
"Aneka makanan manis saat Lebaran memang ada satu ujian untuk mereka yang kena diabetes. Kalau sudah seperti itu, maka makan jangan banyak-banyak, kan niatnya ingin terus sehat," terangnya. (fik)
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.