Jakarta, Konferensi AIDS International ke 20 yang dilaksanakan dari tanggal 20-25 Juli 2014 menghadirkan mantan presiden AS Bill Clinton sebagai salah satu pembicara kunci. Pada pidatonya, Clinton menyerukan tentang generasi yang bebas AIDS pada 20 tahun mendatang.
"Kita berada di sini pada konferensi international kita ke 20 untuk merayakan keberhasilan-keberhasilan yang sudah dilakukan untuk memerangi AIDS dan mewujudkan generasi bebas AIDS. Kita tidak boleh mundur," ujar Clinton seperti dikutip dari ABC Australia, Kamis (24/7/2014).
Akan tetapi pidato berapi-api Clinton sempat mendapat protes dari beberapa peserta konferensi tersebut. Pasalnya, pemerintah Amerika Serikat telah memotong dana penelitian seputar penanggulangan HIV-AIDS.
Mereka yang protes membawa spanduk dan juga papan yang bertuliskan protes terhadap kebijakan pajak. Mendapat protes seperti itu, Clinton terdiam dan membiarkan mereka melakukan protesnya. Setelah kurang lebih lima menit, protes selesai dan Clinton pun kembali melanjutkan pidatonya.
"Anda sekalian sudah menerima apa yang ingin mereka sampaikan bukan? Beri mereka tepuk tangan izinkan saya untuk melanjutkan," ujar Clinton yang diikuti tepuk tangan peserta.
Ia pun kembali melanjutkan pidatonya soal generasi bebas AIDS. Dikatakannya bahwa mungkin untuk saat ini generasi bebas AIDS akan sulit tercapai. Namun ia optimis bahwa dalam waktu 20 tahun, AIDS tidak akan lagi menjadi momok dan ancaman bagi kesehatan masyarakat.
"4 orang terkontak HIV setiap menitnya di seluruh dunia. Selain itu, 20.000 anak terjangkit HIV dari orang tua mereka setiap bulan. Untuk itu dibutuhkan sistem pendanaan yang super efisien agar target-target dapat tercapai," lanjut suami dari politisi Hillary Clinton tersebut.
Sebagai catatan, UNAIDS mempunyai target pada tahun 2020 yang diberi nama "90 Target". Target UNAIDS pada 2020 meliputi 90 persen pengidap mengetahui kondisi mereka, 90 persen pengidap memperoleh akses mudah untuk obat ARV dan 90 persen orang mengatahui kondisi penularan (viral load) HIV di tubuh mereka.
Foto: Getty Images
(
up/up)