Kondisi ini terjadi disebabkan oleh peningkatan kadar hormon kesuburan, termasuk progesteron.
Liputan6.com, Jakarta Suhu tubuh yang mengalami peningkatan pada wanita yang tengah berada di siklus bulanannya, menandakan bahwa wanita itu tergolong subur. Kenaikkan itu terjadi sekitar 0,2 derajat celcius setelah terjadinya ovulasi. Kondisi ini terjadi disebabkan oleh peningkatan kadar hormon kesuburan, termasuk progesteron.
Ahli Kesuburan dari Universitas Sheffield, London, Inggris, Dr. Allan Pacey, mengatakan, wanita yang sedang berusaha untuk hamil, sering menggunakan termometer basal untuk membantu mereka menentuka ketika mereka sedang berovulasi. Termometer bassal, memiliki skala yang lebih halus daripada yang normal.
Menurut Allan, teknologi ponsel dapat membuat ini lebih tepat, sebagai aplikasi baru yang menggunakan sensor, dan dipakai pada kulit untuk memonitor suhu pada wanita sepanjang hari.
"Ini dapat membantu mereka untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat, ketika kesuburannya memuncak," kata Dr. Allan seperti dikutip Daily Mail, Selasa (1/7/2014)
Allan menjelaskan, wanita tidak dapat memprediksi kapan mereka akan menjadi paling subur dari suhu yang mereka rasakan. Dibutuhkan waktu yang tepat, karena hanya ada waktu selama 24 jam dari saat terjadinya ovulasi sel telur yang layak.
(Gabriel Abdi Susanto)