PENYIMPANGAN tindakan pengendalian di rumah sakit kian memerburuk wabah MERS yang sudah menginfeksi 60 orang lebih dan menewaskan sedikitnya 10 orang di Uni Emirat Arab (UEA).
Hasil itu sesuai hasil temuan yang diungkap para ahli dari WHO (World Health Organization) saat berkunjung selama lima hari ke negara UEA. Para peneliti WHO mengatakan, sampai saat ini tidak ditemukan bukti penularan virus MERS dari manusia ke manusia di UEA.
?"Meningkatnya kasus MERS baru-baru ini di Abu Dhabi tampaknya sudah disebabkan oleh berbagai faktor, yakni pelanggaran dalam tindakan pencegahan dan pengendalian infeksi di klinik pelayanan kesehatan serta kurangnya pemeriksaan aktif dan edukasi kepada masyarakat," kata salah satu peneliti, seperti dilansir Foxnews, Minggu (8/6/2014).
WHO pun menganjurkan Kementerian Kesehatan UEA untuk mengeluarkan langkah-langkah penanganan yang terukur, efektif, dan baru untuk bisa menyembuhkan orang terinfeksi MERS. Harapannya tak lain menimalisir angka kematian akibat infeksi virus MERS maupun mencegah orang terinfeksi.
Virus MERS pertama kali menginfeksi manusia pada 2012, yang menyebabkan pernapasan terganggu dan berakibat fatal. Reaksi virus ini sendiri mirip wabah sindrom pernapasan akut parah (SARS) pada 2003.
Dengan presentase kematian sekira 40 persen, kini virus MERS sudah menjadi keprihatinan banyak negara. Sejauh ini, virus MERS sudah menginfeksi lebih dari 800 orang di seluruh dunia, menewaskan sedikitnya 310 orang yang terinfeksi. Sebagian besar kasus terjadi di Arab Saudi, tetapi kasus infeksi ini sudah menyebar secara sporadis ke negara-negara Timur Tengah, Eropa, Asia, dan Amerika Serikat.
(ftr)