TEMPO.CO, New York - Remaja Amerika mengkonsumsi garam berlebih, sama seperti yang terjadi pada orang dewasa Amerika. Demikian hasil penelitian terbaru mengenai jumlah konsumsi garam di Amerika.
Riset ini memantau kebiasaan makan selama satu minggu pada 760 remaja yang duduk di bangku sekolah menengah atas. Hasil menunjukkan remaja mengkonsumsi garam rata-rata 3.280 mg sodium per hari. Jumlah tersebut dua kali lipat dari yang direkomendasikan American Heart Association (AHA), yaitu 1.500 mg sodium per hari.
Sejalan dengan asupan garam yang tinggi, risiko jumlah lemak dalam tubuh mengalami peningkatan. Hal ini menimbulkan obesitas pada remaja. "Bahkan, setelah menghitung banyak faktor yang berkontribusi pada berat tubuh, kami tetap menemukan asupan sodium yang tinggi di kalangan remaja ini berisiko menjadi obesitas, " ujar ketua peneliti, Haidong Zhu, seperti dikutip dari situs Health Day, Selasa, 3 Februari 2014.
Zhu, seorang asisten profesor di bidang pediatrik, Institute of Public and Preventive Health, Georgia Regents University, dan rekan-rekannya meneliti remaja sehat berusia 14-18 tahun yang merupakan murid di sekolah menengah atas di kawasan Augusta.
Selama tujuh hari berturut-turut, para siswa ditanyai berulang kali mengenai makanan yang dikonsumsi di hari sebelumnya. Peneliti bahkan memberi perhatian khusus terhadap jumlah minuman manis bersoda yang dikonsumsi serta kalorinya.
Hasilnya, 97 persen remaja tersebut mengkonsumsi garam melebihi yang direkomendasikan AHA. Para ilmuwan juga menemukan hubungan langsung antara konsumsi garam yang tinggi dengan risiko menjadi obesitas, mempunyai lingkar pinggang yang lebih lebar, serta massa indeks tubuh yang lebih besar. Jumlah leptin, hormon kunci dalam metabolisme dan rasa lapar, juga ditemukan meningkat seiring peningkatan asupan garam.
Menanggapi hasil riset ini, Lona Sandon, seorang pakar diet dan asisten profesor bidang nutrisi klinis di University of Texas Southwestern, Dallas, mengatakan, sangat penting untuk melihat hubungan antara obesitas dan asupan garam.
"Orang tua saat ini lebih peduli mengenai kualitas makanan anak-anak mereka," ujar dia. Konsumsi makanan yang rendah gizi saat kanak-kanak dan remaja akan menyebabkan rendahnya kualitas kesehatan seseorang di masa dewasa.
Sandon memberikan saran agar orang tua mulai menyiapkan makanan sehat yang rendah sodium dalam menu makanan sehari-hari. "Kurangi makanan cepat saji yang dibeli di luar rumah dan kembalilah ke dapur," ujarnya.
HEALTH DAY | ARBA IYAH SATRIANI
Terpopuler:
Ruhut: 100 jika Anas Urbaningrum Mau Buka-bukaan
Rudi Menangkan Bhatoegana, Kawan SMA Ibas Komplain
Buku Harian Itu Ubah Nasib Shandra Woworuntu
Ruhut: Potong Leher Saya jika Ibas Korupsi!
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.