TEMPO.CO , Jakarta:Bermain tenis, berjalan cepat, dan kegiatan olahraga moderat lainnya bisa menurunkan risiko wanita mengalami stroke hingga 20 persen, demikian sebuah penelitian terbaru mengungkapkan. Penelitian ini juga menemukan bahwa aktif secara fisik juga mengimbangi peningkatan risiko yang terkait dengan penggunaan hormon dalam terapi mengatasi gejala menopause.
Para ilmuwan meneliti jumlah stroke yang terjadi pada hampir 133.500 wanita di California Teachers Study yang dilakukan pada 1996 hingga 2010. Para wanita yang mengatakan bahwa mereka melakukan aktivitas fisik dalam tiga tahun sebelum terlibat dalam studi tersebut ternyata 20 persen lebih rendah risikonya dibandingkan para wanita yang kurang aktif.
Temuan ini dipresentasikan dalam American Stroke Association's International Stroke Conference di San Diego pada Rabu (13 Februari 2014). "Saya kaget bahwa aktivitas fisik moderat ternyata sangat kuat hubungannya dengan penurunan risiko stroke," kata penulis hasil riset, Sophia Wang, seorang profesor di departemen ilmu kependudukan di Beckman Research Institute di California, seperti dikutip situs Health Day edisi 13 Februari 2014.
"Semakin berat aktivitas yang dilakukan seperti berlari, tidak menambah penurunan risiko stroke pada para wanita. Aktivitas moderat, seperti jalan cepat, tampaknya merupakan aktivitas yang ideal," kata Wang lagi.
Para ilmuwan juga menemukan bahwa hormon terapi yang digunakan para wanita untuk postmenopausal ternyata membuat risiko tersebut meningkat 30 persen dibandingkan mereka yang tak menggunakan hormon tersebut. Namun aktivitas moderat yang dilakukan para wanita itu membantu menurunkan risiko tersebut. Saat para wanita berhenti menggunakan hormon tersebut, risiko mereka kembali menurun.
Temuan ini menunjukkan bahwa wanita perlu memasukkan aktivitas fisik dalam kegiatan rutin mereka. "Anda tak harus melakukan aktivitas yang ekstrem. Jenis aktivitas yang kami bicarakan di sini adalah sesuatu yang bisa diakses oleh sebagian besar penduduk, seperti berjalan kaki dan bermain tenis," kata Wang.
HEALTH DAY I ARBAIYAH SATRIANI
Berita Lain:
Kelud Meletus, Masker Ideal Penangkal Abu Vulkanik
Tak Masalah, Melanggar Diet di Akhir Pekan
Komisi Kesehatan DPR Dianggap Ganjal JKN
Wanita Ini 25 Tahun Tak Makan
Transplantasi Ginjal dengan Teknik Laparoskopi
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.