Pages

Senin, 17 Februari 2014

Sindikasi health.okezone.com
Berita-berita Okezone pada kanal Health 
Book your hotel early for a discount!

You can reap the rewards with great discounts at participating Pullman, M Gallery, Grand Mercure, Novotel, Mercure, ibis and Formule 1 hotels.
From our sponsors
Pria Lebih Berisiko Terkena Kanker?
Feb 17th 2014, 08:31

KANKER bisa menyerang siapa saja, tidak memandang usia dan jenis kelamin. Namun, nampaknya kalangan laki-laki harus lebih mewaspadai ancaman kanker, apa pasal?

Data yang dipublikasikan oleh Cancer Research UK menunjukkan lebih dari 4,6 juta orang di dunia meninggal akibat kanker setiap tahunnya. Hal ini setara dengan 126 juta laki-laki yang meninggal dalam setiap tahunnya dari 100 ribu orang.

Sedangkan, hal ini sebanding dengan sekira 3,5 juta perempuan yang meninggal karena kanker setiap tahun atau mewakili 82 wanita per 100 ribu orang. Bahkan, di Inggris, 30 persen laki-laki lebih mungkin untuk meninggal akibat kanker dibandingkan wanita.

Lebih lanjut, ada 126,05 kematian akibat kanker per 100 ribu orang di Inggris setiap tahun dibandingkan dengan 97,28 per 100 ribu perempuan. Sementara, pembunuh terbesar dari kanker di seluruh dunia adalah paru-paru, hati, perut, dan usus.

Head of statistics at Cancer Research UK, Nick Ormiston-Smith mengatakan bahwa perbedaan angka kematian kanker antara kedua jenis kelamin mungkin lebih banyak pada orang yang didiagnosis jenis kanker yang sulit diobati, seperti kanker kerongkongan, kandung kemih, hati, dan paru-paru.

"Kanker diperkirakan mencapai sekira 16 persen dari semua kematian di seluruh dunia. Umur merupakan faktor risiko terbesar dan kita akan melihat lebih banyak orang yang didiagnosis penyakit ini,"ujar Smith, dikutip Dailymail.

Namun, Smith menambahkan bahwa gaya hidup juga memainkan peran penting sebagai penyebab kanker. Menurutnya, kebiasaan merokok adalah penyebab paling penting dari kanker di dunia, meskipun kebiasaan tersebut bisa dicegah.

"Di seluruh dunia konsumsi tembakau telah bertanggung jawab terhadap sekira 100 juta kematian pada abad ini. Jika kecenderungan ini terus berlanjut, maka bisa membunuh satu miliar di abad ke-21,"tandasnya. (ind)

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions