TEMPO.CO, Jakarta - Nurhayati Subakat, 64 tahun merupakan pengusaha kosmetika Wardah yang memiliki omset Rp 200 M sebulan, dengan luas pabrik 6,5 hektar di Tangerang.
Nurhayati mengawali usahanya pada 1985. Perempuan asal Padang Panjang, Sumatera Barat ini lulusan farmasi di Institut Teknologi Bandung.
Ia memulai karir sebagai apoteker di Rumah Sakit Umum Padang. Kemudian ia pindah ke Jakarta dan bekerja di perusahaan kosmetik Wella, sebagai staf quality control.
"Awalnya setelah lulus mau buat apotik di rumah. Tapi terkendala tempat yang strategis dan juga punya modal pas-pasan," kata Nurhayati di acara Business Sharing, Light Ramadhan, milad ke-21 Dompet Dhuafa Ballroom Amazing Hotel Koetaradja, Cikini, pada Sabtu 12 Juli 2014.
Dari sini, ia mencoba memulai bisnis sendiri. Karena anak keduanya, Salman mulai protes saat dia kerja pada tahun 1979 hingga 1985. "Saya buka kosmetik skala kecil dan berhenti bekerja mulai menjadi wirausaha," cerita Nurhayati.
Niat tulus ingin mengawasi anak sambil wirausaha ini dimuluskan oleh Allah. Ia mulai membuat shampo," Tapi tidak bisa menjualnya, coba tawarkan ke warung, ke rumah-rumah sampai panggil pembantu buat coba produknya. Padahal produk itu kelas internasional, bagus," katanya sambil tertawa.
Akhirnya, ia mulai menjual ke salon-salon. Khusus obat keriting. Anaknya mempertanyakan, kenapa ibunya membuat obat keriting padahal sudah berjilbab. "Saat itu belum membuat produk Islami," katanya.(Baca :MUI Gelar Indonesia Halal Expo di Surabaya)
Kini, Wardah Cosmetics mencatatkan pertumbuhan yang tinggi. Wardah Cosmetics memiliki perkembangan omzet 75 persen per tahun selama empat tahun terakhir. Bahkan, lewat usaha bisnisnya, Nurhayati memberikan zakat sebesar Rp 1 M kepada Dompet Dhuafa.
Menurut survei AC Nielsen, perkembangan omzet kosmetik pertahun hanya 15 persen per tahun. Sebuah momentum yang menguntungkan bagi Wardah karena bermain di pasar kosong dan nyaris tanpa saingan.
Nurhayati masih semangat menjalani bisnisnya. "Setiap subuh saya selalu baca laporan, sampai anak saya tanya, apa tidak bosan bekerja," kata dia sambil tertawa.
"Saya bilang, selalu menjaga konsistensi semangat, harus ditanamkan saya senang bantu orang, hati jadi senang. Karyawan tambah banyak, ada kebahagiaan sendiri buat saya selalu bekerja. Intinya berbagi untuk orang lain, tidak hanya diri sendiri," kata Nurhayati.
Saat ini perusahaannya punya rencana untuk mengembangkan produk lain. Nurhayati mengatakan, bisnis kami baru produk kosmetik Kami berencana melakukan diversifikasi (pengembangan) produk.
EVIETA FADJAR
Berita Terpopuler
Bantuan untuk Palestina dari Dompet Dhuafa
Batuk Jangan Lebih dari Tiga Hari
Bahan Succus Liquorice Dipercaya Sejak 2.000 Tahun Lalu
Tanaman Organik Lebih Banyak Simpan Antioksidan
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.