Hijab syarsyari Oki Setiana Dewi (Foto: okisetianadewi) BAGI wanita Muslim, hijab adalah sebuah identitas dalam berbusana. Utamanya, hijab untuk menutupi rambut ikut menunjukkan kepribadian pemakainya. Tampilan hijab kini makin terlihat lebih ngehits. Banyak desainer yang membuat kreasi kerudungnya.
Khimar menjadi salah satu jenis hijab yang tengah tren pada tahun ini. Khimar adalah busana yang menutupi kepala, leher, dan menjulur menutupi badan. Penggunaan khimar ikut dipopulerkan oleh selebriti Oki Setiana Dewi yang kerap tampil anggun dengan jilbab syarsyari.
Namun, sebenarnya khimar sudah ada sejak dulu. Kini, desainnya tampil lebih sophicticated dibandingkan dulu yang bentuknya monoton dengan warna hitam. Khimar sekarang mengalami evolusi gaya, terlihat lebih menawan, elegan, dan fashionable sehingga mampu diterima kalangan hijabista.
"Khimar biasanya dikenakan untuk acara yang lebih bersifat religi seperti kalau sedang mengikuti pengajian," kata Najua Yanti, salah satu desainer busana Muslim.
Namun, Najua menyebutkan, peminat hijab syarsyari seperti khimar juga semakin bertambah karena modelnya kini banyak dimodifikasi. Khimar selain syarsyari dan sekarang dibuat lebih modis, juga mudah pemakaiannya, seperti ketika mengenakan kerudung bergo atau kerudung langsung.
"Khimar juga lebih banyak dikenakan oleh wanita yang berusia lebih matang," ujar Najua yang tergabung dalam Hijabersmom Community ini.
Hijab yang sekarang lebih syar'i ini digunakan tanpa membelit leher seperti kebanyakan para hijaber, dan tetap fashionable meski panjang dan menutupi sebagian badan. Pasalnya, kini para desainer juga membuatnya dengan memainkan potongan dan penggunaan bahannya, serta memadukan model hijab hoodie dan layer dengan warna-warna lembut.
Misalnya saja yang dipertunjukkan oleh Ade Irma di pergelaran Ramadhan Runway 2015 kolaborasi dengan desainer dari Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI). Saat itu, Ade ikut menciptakan jenis hijab panjang seperti khimar. Modifikasinya dibuat dalam bentuk cape yang dalam dunia fashion, cape sering dipakai sebagai jaket. Bentuk modifikasi ini menjadi sebuah desain khimar dalam bentuk jaket tanpa kancing yang menutup hingga belakang pinggang.
Sementara, di ajang Ramadhan Runway 2015, desainer Tuty Adib membuat jilbab syarsyari dengan tampilan hoodie yang menyatu dengan busana. Dari label Miss Marina, bentuknya muncul dengan memisahkan bagian kerudung dengan tambahan bentuk cape. Adapun dari segi warna, tampilan hijab yang menutupi rambut meski syarsyari juga dibuat dengan warna lembut, seperti pastel, atau tidak didominasi warna hitam.
Di kalangan desainer, desain khimar memang belum banyak diterapkan, namun, kita juga bisa menemukannya di beberapa label, seperti Jasmine Khimar. Adapun bentuknya dibuat lebih trendi dari modifikasi cape atau jaket tanpa kancing. Bentuk lainnya dibuat bersusun dengan aksen tali pengikat di dekat leher yang bahannya cukup lembut dan ringan seperti sifon.
"Jilbab memang bentuknya sekarang syarsyari. Ada banyak model yang panjang hingga menutup dada," kata Dian Pelangi.
Dian mengatakan, dalam menciptakan busana Muslim maupun menerapkan tampilan kerudungnya, dirinya termasuk yang selalu memegang prinsip syarsyari, yakni rancanannya dibuat menutup aurta secara sempurna. Di antaranya dengan memerhatikan batas aurat muka dan telapak tangan, longgar, dan tidak transparan, menutupi mata kaki, hingga menutup dada.
"Desain yang saya buat juga dikoreksi lagi oleh ibu (ibundanya-red) supaya hasilnya tetap sesuai dengan prinsip syarsyari tadi," tutup desainer yang pernah menggelar peragaan busana di beberapa kota di Eropa dan Australia ini. (ftr)
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.