DIVONIS kanker bukanlah akhir dari segalanya. Salah satu cara meningkatkan harapan hidup pasien kanker adalah dengan menikah.
Pakar psikiatri dan antipenuaan, Dr Gary Small, M.D., mengatakan bahwa sebuah studi baru dari Harvard Medical School menunjukkan adanya hubungan khusus antara pernikahan dengan kelangsungan hidup pasien kanker. Dia menjelaskan bahwa Dr Paul Nguyen dan rekan-rekannya mengkaji catatan medis dari 734.889 orang Amerika yang didiagnosis kanker. Hasilnya terungkap bahwa pasien kanker yang menikah memiliki harapan hidup yang signifikan lebih besar.
"Menikah dapat mendorong pasien kanker memeroleh perawatan lebih baik. Selain itu, pasangan mereka juga dapat membantu dalam memeroleh diagnosa lebih awal karena pasangan seringkali memengaruhi keputusan ketika muncul gejala awal atau masalah," kata Dr Gary Small, seperti dikutip Newsmaxhealth, Selasa (8/7/2014).
Dr Gary, yang juga Director of the UCLA Longevity Center di Semel Institute for Neuroscience and Human Behavior, menambahkan bahwa kelangsungan hidup setelah menikah paling besar pada pasien kanker payudara, prostat, kolorektal, serta kanker di kepala, leher, dan esofagus. (Baca: Jumlah Pasien Kanker Serviks Lebih Tinggi daripada Kanker Payudara)
Sementara, penelitian lain menyebutkan bahwa setiap hubungan dekat dapat meningkatkan kelangsungan hidup pasien kanker. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa anggota keluarga dekat 70 persen lebih mungkin menindaklanjuti pengobatan pasien kanker.
"Hasil penelitian tersebut menekankan pentingnya dukungan emosional ketika pasien kanker mencoba mengarungi tantangan fisik dan emosional," simpul Dr Gary. (Baca: Empat Mitos Kanker yang Wajib Dihilangkan)
(fik)
