Jakarta, Musim liburan telah tiba. Pulang kampung, ke luar negeri atau pergi ke destinasi wisata lain seharusnya menjadi hal yang menyenangkan. Namun tidak jarang seluruh kegiatan liburan justru jadi berantakan karena batuk.
Batuk bisa dialami siapa saja, baik tua maupun muda. Namun, tidak jarang batuk terjadi saat seseorang tiba di suatu tempat baru. Tidak hanya batuk, kadang terjadi serangkaian gejala seperti kurang enak badan atau pilek yang turut menyertai.
"Gejala-gejala seperti batuk, tidak enak badan dan flu saat tiba di tempat baru merupakan adaptasi bagi tubuh. Itulah mengapa kadang terjadi jet lag. Tubuh memiliki jam dan 'kebiasaan' tertentu, ketika tiba di tempat baru kelembaban, angin dan cuaca sangat mempengaruhi daya tahan tubuh," jelas dr Carlinda Nekawaty saat ditemui detikHealth, seperti ditulis pada Senin (14/7/2014).
Menurut dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti ini, kekebalan tubuh yang dimiliki seseorang berbeda-beda. Terutama, ketika usia semakin tua, imunitas tubuh akan lebih rentan. Ketika berpergian ke tempat jauh seperti umrah atau ke luar negeri yang memiliki iklim, cuaca dan kelembaban berbeda, orang tua cenderung mudah kelelahan dan sakit.
"Sebaiknya, saat berencana berpergian terutama ke tempat yang beriklim berbeda, persiapkanlah diri dengan rutin meminum vitamin. Imunitas mudah sekali menurun saat tubuh beradaptasi. Multivitamin sangat membantu menjaga daya tahan tubuh," kata dr Linda.
Batuk sebetulnya merupakan reaksi tubuh terhadap benda asing dan bisa jadi merupakan gejala dari suatu penyakit. Benda asing tersebut bisa menyebabkan batuk berkepanjangan yang menyerang saluran pernapasan bawah. Itulah yang disebut bronkhitis.
Untuk mencegah batuk menular lebih luas ke orang lain, dr Linda menyarankan untuk menggunakan masker. Selain itu, menutup mulut saat batuk dan bersin dengan lengan atau punggung tangan juga mencegah penularan.
Sedangkan jika memilih obat untuk batuk, pilihlah yang mengandung Licorise. Sebab, licorise dipercaya dapat menyembuhkan gejala seperti batuk sejak 2000 tahun yang lalu, demikian diungkapkan dr Linda.
(up/up)