Tingginya kadar sodium, lemak dan karbohidrat dapat menyebabkan kondisi seperti gangguan jantung dan masalah tekanan darah
Liputan6.com, Jakarta Bukan hanya gorengan yang tidak disarankan ahli kesehatan saat menjalani ibadah puasa. Tapi juga mi instan. Bukan tanpa sebab, sebuah studi oleh Ahmedabad berbasis Pendidikan Konsumen dan Komunitas Penelity (CERC) telah menguji 15 merek mi instan untuk melihat kadar lemak, serat, sodium, kalsium dan zat besi yang tidak dibutuhkan tubuh.
Seperti dikutip laman Dailymail, Sabtu (19/7/2014) peneliti menemukan semua sampel yang diuji memiliki tingkat tinggi natrium, lemak dan kadar serat yang rendah. Sementara saat puasa, tubuh kita memerlukan makanan yang bisa memberikan energi dalam waktu lama. Otomatis kita perlu mencari makanan yang tinggi serat agar tidak mudah lapar.
"Konten Sodium ditemukan dalam kisaran 821mg per 100 gram, jauh di atas batas yang ditetapkan oleh Badan keamanan makanan. Bahkan salah satu merek mi instan mengandung sodium tertinggi 1.943 mg per 100 gram," ujar peneliti.
Masalahnya, menurut General manager CERC, Pritee Shah tingginya kadar sodium, lemak dan karbohidrat dapat menyebabkan kondisi seperti gangguan jantung dan masalah tekanan darah. Di sisi lain, makanan ini mudah dibuat dan paling mudah dibawa kemanapun untuk anak.
Lebih jelasnya, Pritee mengungkapkan beberapa fakta kesehatan tentang mi instan, seperti:
1. Mi instan mengandung zat yang mengurangi kemampuan penyerapan nutrisi tubuh
Salah satu risiko kesehatan dari mi instan adalah mengurangi kemampuan tubuh untuk menyerap nutrisi lain dari makanan sehat seperti buah-buahan dan sayuran. "Makanan ini memiliki efek negatif dalam proses pencernaan. Jika Anda mengkonsumsi mi instan, dan kemudian mengonsumsi makanan sehat di kemudian hari, tubuh Anda mungkin tidak sepenuhnya menyerap nutrisi dari makanan sehat karena mie instan akan mempengaruhi pencernaan Anda bahkan setelah beberapa jam makan," katanya.
2. Mi instan yang tinggi kandungan natrium
Jumlah rata-rata natrium dalam secangkir mi instan di atas 800 mg sedangkan menurut US RDA (Recommended Dietary Allowance), asupan natrium maksimum per hari seharusnya hanya 2.400 mg. Jika Anda mengkonsumsi satu cangkir mie instan, Anda sudah mengonsumsi hampir setengah dari asupan harian Anda.
3. Mie instan tinggi MSG
Mi instan juga tinggi MSG atau monosodium glutamate. Pada beberapa orang, MSG dapat menyebabkan sensasi terbakar pada tenggorokan, sakit kepala, atau nyeri dada setelah mengkonsumsi mie instan. Konsumsi MSG berlebihan juga diduga penyebab kanker.
4. Mie instan mengandung propylene glycol
Mie instan juga mengandung propilen glikol yang membantu mencegah mie dari pengeringan. Bahan ini membawa kita pada beberapa risiko kesehatan seperti penyakit hati, jantung dan ginjal, dan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
5. Mie instan mengandung zat penyebab kanker
Mie instan yang dikemas dengan bahan pengawet, diduga merupakan penyebab kanker. Semangkuk mi instan biasanya berisi pelunak dan dioxin yang merupakan zat penyebab kanker yang dapat melunakkan mie dalam air panas.
6. Mi instan rendah gizi
Selain mengandung zat-zat yang dapat menimbulkan beberapa risiko bagi kesehatan Anda, mie instan juga rendah nilai gizi.
(Gabriel Abdi Susanto)