KANKER usus merupakan salah satu jenis kanker yang mematikan. Sayangnya, siapapun bisa terkena kanker usus dengan tidak bisa membedakan usia dan jenis kelamin.
Menurut Dr Henry Naland,Sp.B (K) Onk dari RS Omni Pulomas Jakarta, kanker usus merupakan salah satu jenis kanker yang pada stadium awal tidak menunjukkan gejala. Karena itu, untuk mendeteksi kemungkinan terkena kanker usus dapat dilakukan skrining.
Di Indonesia, diakui dr Henry, sangat sulit mengedukasi masyarakat agar melakukan skrining. Bahkan, dia menuturkan jika Indonesia seharusnya bisa meniru apa yang dilakukan Jepang. Masyarakat di sana ternyata sering melakukan skrining dengan endoskopi meskipun tidak merasakan gejala kanker.
"Kalau di Jepang, oleh asuransi itu dianjurkan orang-orang yang usianya di atas 30 tahun harus endoskopi, seperti diteropong. Tetapi, kalau di sini siapa yang mau kalau tidak merasakan gejala?," katanya kepada
Okezone di RS Omni Pulomas, Jakarta Timur, belum lama ini.
Lebih lanjut, kanker usus paling banyak terjadi di rektum, yakni sebesar 70 persen. Untuk mendiagnosanya, dokter bisa melakukan colok dubur karena masih bisa dicapai.
"Jadi kalau dokter jangan malas untuk lakukan colok dubur. Setelah itu, dokter bisa mendiagnosa, bila ada massa dan berdarah, maka itu 90% bisa kanker," simpulnya.
(Baca: Pentingnya Lakukan Deteksi Dini Kanker Serviks) (fik)