Cologne, Jerman, Ganja bukanlah tanaman yang bisa dikonsumsi begitu saja, bahkan termasuk bahan terlarang karena berupa narkotika. Namun di sejumlah negara, ganja telah dipakai untuk mengobati penyakit tertentu. Itu pun hanya bisa diperoleh di klinik atau rumah sakit khusus yang telah ditunjuk pemerintah.
Akan tetapi baru-baru ini lima orang pengidap nyeri kronis asal Jerman mengadukan masalah mereka ke pengadilan setelah sebelumnya Federal Institute for Drugs and Medical Devices (BfArM) menolak proposal perizinan yang mereka ajukan untuk menanam ganja di rumah.
Pengadilan kemudian meminta BfArm untuk mempertimbangkan tiga penggugat yang dalam hal ini kondisinya lebih urgent dari kedua pasien lain. Pasalnya, meskipun ketiga penggugat diperbolehkan membeli dan mengkonsumsi ganja untuk keperluan terapi, namun bagi mereka, harga ganja-ganja tersebut tidak cukup terjangkau. Bahkan asuransi mereka enggan untuk meng-cover biaya pembelian ganja ini.
Itulah sebabnya mereka meminta ijin agar bisa menanam ganja sendiri di rumah, karena cara ini dirasa lebih efisien. Oleh pengadilan, permintaan ketiga penggugat ini pun dikabulkan dan mereka diperbolehkan menanam ganja sendiri di rumah untuk pengobatan.
Pengadilan mengeluarkan ijin tersebut setelah memastikan bahwa ketiga penggugat benar-benar tak dapat mengakses atau tak mampu membeli ganja.
"Sampai sekarang ilegal hukumnya bagi siapapun untuk menanam ganja di rumah, tapi orang-orang berpenyakit serius seperti ini menjadi pengecualian," ungkap jubir pengadilan, Stefanie Seifert seperti dikutip dari Reuters, Jumat (1/8/2014).
Selain itu, pengadilan menekankan bahwa individu yang memenuhi persyaratan dan diperbolehkan menanam ganja sendiri akan ditentukan dengan dasar kasus per kasus.
"Yang pasti tak semua orang boleh menanam ganja sendiri di rumah. Hanya mereka yang benar-benar sakit dan sakitnya itu hanya dapat diobati dengan ganja," tegas Seifert.
(lil/up)